cinta itu sulit ditebak. ya, nyatanya memanglah seperti itu... setidaknya itu yg aq rasakan. siapa sangka tipe orang seperti aq ini bisa berpacaran dg "dy". dia dan aq,. kita punya dunia yang benar-benar berbeda.aq seorang mahasisa "eksak" seperti orang esak pada umumnya yang biasanya pendiam dan tidak pandai berpenampilan.sedangkan dy orang yang biasa berkutat dengan dunia sosial justru terlihat lebih "ramai" dan pintar berpenampilan. awalnya semua itu membuat aq merasa sangat "kurang" untuknya. melihat dia, teman-temannya, dan juga lingkungannya. banyak pihak bertanya-tanya, baik dari lingkungan aq terlebih dari lingkuan dy. dan masih dengan statmen lama "kenapa orang seperti kamu, berpacaran dengan orang seperti dy." ya, nyatanya hal itu tidak lantas mengurangi perasaan ini untuknya ataupun melemahkan hubungan ini. meskipun akupun tidak tau bagaimana awalnya perasaan ini tumbuh, yang aq tau semakin lama rasa itu semakin kuat. itu karna dia, dia yang selalu membuatku percaya akan hubungan ini. buktinya sampai detik ini, kita masih tetap bersama. terimakasih cinta... semoga semuanya segera menjadi lebih indah. amiin :)
I LOVE U
31-mei 2012 at ruang tamu berkah kos, gg waru, sekaran, gunung pati, semarang.... ^_^
laely's area
Kamis, 31 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
perasaan wanita ketika diam
dan wanita itu mulai bermain dengan pikirannya. mulai terhanyut dengan perasaannya. mungkin terlihat sedikit "berlebihan" untuk sebagian orang. ya begitulah wanita, ketika dia diam bukan berarti dia tidak marah.bukan berarti dia tidak sakit hati. bukan berarti dia tak merasa dan bukan berarti dia membenarkan hal yang membuatnya dia "diam", tapi justru karena dia sudah terlalu marah, sudah terlalu sakit hati, sudah terlalu merasa dan juga sudah terlalu "biasa" melihat suatu "kesalahan" yang berulang ulang kali diulangi. atau bahkan berulang ulang ulang ulang ulang ulang ulang ulang kali diulangi sampai membuat "wanita" tak bisa lagi mengeluarkan emosinya. ini mungkin hanyalah sebuah "puncak" dari rasa kecewa yang dimiliki. kata "diam" tersebut hanyalah sebuah ungkapan bahwa "dia sudah tidak sanggup berkata apa-apa lagi", bahkan untuk marah ataupun menghujat sekalipun.
Jumat, 27 April 2012
3th Anniversary
^^...3th
anniversary, Agus Priyanto ___ Laeli Rahmawati...^^
Berawal
dari pertemuan ke-2 saat aq berjalan dengan teman satu kos aq yg kebetulan
sekali adalah teman satu jurusannya, sebut saja dengan nama si a. Hem... jujur,
dy tampak sedikit lebih menarik dari pada saat pertemuan pertama kita, sekitar
8 bulan sebelumnya. Beberapa bulan setelah pertemuan ke-2 itu, si a meminta
ijin ke aq memberikan nomer HPq ke dy. Alasannya si klasik, katanya dy ingin
berkenalan dengan aq. Tidak seperti biasanya, aq yang sangat tidak terbuka
dengan orang yang belum aq kenal, untuk kali ini aq hanya meng-iyakan begitu
saja permintaan dari si a itu. Mungkin karena aq percaya si a, jd aq
membiarkannya begitu saja membuka diri untuk mengenalnya.
Dua
hari setelah dy meminta no HP aq, dy sms aq. Memperkenalkan dirinya, sedikit
basa-basi, ngobrol dan berlanjut dengan kedatangannya ke kos. Tentunya kedatangan
dy ke kos, bukan hanya dengan alasan hanya ingin bertemu dengan aq. Dy punya
alasan tersendiri untuk itu, meskipun 1th setelahnya dy mengakui alasan
sebenaernya ya memang hanya ingin berkenalan langsung.
Setelah
pertemuan ke-3, kita menjadi lebih sering smsan, dari sekedar ngobrol basa-basi
sampai mungkin sudah basi, dari hanya sekedar tanya kabar, sedang melakukan apa
sampai hal-hal ga penting lainnya. Yang jelas, kita mulai mengerti jadwal,
kebiasaan, kesukaan, asal usul, dan juga lainya. Bukan hanya smsan, qt juga pernah
berangkat bareng ke naek kereta ke semarang. Bahkan qt juga sering ngobrol
langsung. Hampir setiap jam 8 dan akan selesai sampai jam 9 malam dy mengunjungi
kosanq, untuk membicarakan banyak hal. Jujur, tak terasa semakin lama aq
semakin nyaman dengan dy, merasa satu pandangan, merasa nyambung dan aq pun semakin
tertarik dengan nya.
Sampai
saat itu, 28 April 2009 malam hari 21.15, dy memberanikan diri menyatakan
perasaannya. Speechless, aq pun tak bisa berkata untuk beberapa saat. Hingga
akhirnya aq pun mencoba memberanikan diri untuk menjawab smua pertanyaan
darinya. Dan intinya sejak itu, qt pun resmi pacaran.
Tak
terasa, sudah 3th qt lalui. Berbagai prosespun qt lalui bersama. Bukan waktu
yang singkat, namun juga bukan waktu yang lama untuk sebuah hubungan. Mulai
dari senang, bahagia, gembira, tertawa, sampai dengan ujian-ujian yang
mendewasakan aq, dy, kita dan juga hubungan qta, yang membuat menangis,
bersedih atau bahkan terluka. Tapi semua itu tak lantas menghilangkan atau
bahkan mengurangi rasa ini untuknya. Ya, dialah hatiku, dialah cintaku, dialah
semangatku dan dialah tujuanku.
Meskipun
awalnya aq ga nyangka akan senyaman ini dengan nya, meskipun aq juga ga pernah
main-main untuk sebuah hubungan. aq yang merasa kita sangat berbeda
Alhamdulillah masih bisa menjadikan perbedaan itu menjadi bumbu dalam hubungan
ini. Kalau aq bilang. “Kita itu berbeda, aq takut.”, tapi katanya “anak kecil
juga tau kalau qt berbeda, aq laki-laki kamu perempuan. Kita bersatu karna kita berbeda. Jadi kenapa harus
mempermasalahkan perbedaan?”. Ya, dy memang sangat pintar menyemangati aq dan
dia juga sangat pandai mempertahankan hubungan ini. Teringat saat aq patah hati
dengannya, saat dy tak sengaja melukaiq, saat hampir saja aq kehilangannya.
Begitu kerasnya dy berusaha untuk mempertahankan hubungan ini. Terimakasih
untuk itu. Terimakasih Allah telah memperkenalkan dy denganku. Terimaksih telah
mempertahankan dy untukku.
Bersamanya
aq belajar banyak hal. Bahkan untuk hal-hal yang belum aq ketahui sebelumnya.
Dy yang memperluas pandanganku, yang selama ini terbiasa hidup pada zona
nyaman. Dy yang membuka pemikiranku, dy yang mengajarkan aq tentang bagaimana
harus menempatkan diri, bagaimana harus menyelesaikan masalah, bagaimana agar
bisa percaya diri, bagaimana caranya menghargai orang lain, bagaimana harus
disiplin, bagaimana cara menghargai diri sendiri, bagaimana caranya mencintai
dan masih banyak lagi.
Satu
kata terindah yang pernah terucap darinya “sayank, mungkin sekarang mz belum
bisa bahagiain ade. Tp mz janji, besok mz pasti bisa bahagiain ade.” Kata yang
sederhana namun terlanjur terukir indah di batas hatiQ. Aq jaga cintaku dan aq
nantikan semuanya indah pada waktunya. Aq percaya dy. Aq sangat mempercayainya.
Aq akan selalu menunggumu, sayank. Bukan, aq takkan menunggu, tetapi aq akan
selalu mendampingimu.
Terimkasih untuk semua
yang telah dy lakukan untukku. Terimakasih untuk segala cintanya, kasih
sayangnya, ketulusannya, kesetiaan, kesabaran, dan juga pengertiannya untukku.
Maafkan untuk segala kurangku. Maafkan atas segala keterbatasanku. Namun aq kan
berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik. 3th bukan akhir, tapi awal untuk
mewujudkan semuanya. Happy 3th anniversary honney,. I love u..^_^
Tak lupa pula, Terimakasih untuk dia, si
a yang telah memperkenalkanku dengannya.
This is spesial for you, honney...
Laeli
Rahmawati
Senin, 18 Januari 2010
Akhirmya kau menemukannya
Anggi dan lila sedang asik ngobrol di kantin sekolah mereka. Waktu anggi lagi cerita, eh si lila malah nglihatin orang lain n’ ga ndengerin anggi ngomong. Jelas aja si anggi penasaran. Apa sih yang lagi di lihatin sama sahabatnya itu ???
“Hoy….!!!!!!!!! Kamu dengerin aku ngomong ga sih?????” Teriak anggi sebel.
“Iya…iya aku dengerin kok gi. Ga usah sewot gitu dong!!! kalau kamu marah tambah jelek tau?!!!!!” He…he..
“Eh, kamu lagi nglihatin siapa sich? Anak kelas sebelah itu yah? Siapa namanya? E… igi kan? Ehm…ehm…” goda anggi
“E… engga kok, siapa lagi yang suka sama igi.” Jawab lila malu-malu.
“idih sapa lagi yang ngomong kamu suka sama igi, aku kan cuma nanya kamu lagi nglihatin igi ga? Berarti kamu….? Ehm, ehm… Ketahuan nih” goda anggi.
“aduh aku kejebak nih n’ ga bisa mbela diri lagi.” Kata lila dalam hati
“udah deh ngaku aja, sama aku ini!!! Aku janji deh ga kan crita ke siapa-siapa.” Tambah anggi.
“Iya deh aku ngaku, tapi janji yah jangan crita ke siapa-siapa!!!” jawab lila.
“nah gitu dong, iya deh aku janji” kata anggi. “oya waktu kelas 1 kamu satu kelas kan sama dia?” tambah anggi.
“yup.” Jawab lila singkat.
@
Udah berbulan-bulan lila nyembunyiin perasaan itu. diam-diam lila jadi sering banget perhatiin igi. Ternyata, igi udah tau perasaan lila sejak lama. Tapi, igi malah sok jual mahal. Dia malu kalau harus jadian ama lila, kan target dia tuh kakak kelas. kalau dia bisa dapetin kakak kelas, dia bisa ngetop plus disegeni ama anak-anak. Padahal sebenernya igi juga suka tuh ama lila.
“Gi, sebenernya kamu juga suka kan sama lila? Katanya target loe kakak kelas? Kok jadi lila sih?” Sindir salah satu temennya.
“ih, kata siapa? Gue? Suka sama lila? Ga banget kali. Dia kan masih kecil, mana bisa pacaran.” Kata igi.
“Ah, yang bener? Ntar kualat loe.” lanjut salah satunya.
“kalau bener kamu ga suka lila, apa buktinya? Lanjut mereka.
“oke, besok aku buktiin ke kalian semua” jawab igi nekat.
@
Igi tau kalau sore itu jadwalnya lila les. Dia mulai ngelaksanain rencana gilanya. Dia sengaja duduk berdua ama seorang cewek di sebuah warung samping jalann yang pasti di lewatin lila kalau mau berangkat les. Mulanya sih lila jalan biasa aja karena ga tau kalau ada igi di situ. Dan begitu deket.
“Deg!!!!! Astafirullah, itu igi kan? ngapain dia di situ? ama cewek lagi. Aduh,gimana dong? aku lewat situ ga yah? apa mau balik aja? Tapi…ga mungkin banget dong, aku kan udah nyampe sini. ntar dia kira aku ngindar lagi. Ah bodo ah, PD aja kali yah?” Kata lila dalam hati.
Lila ga tau kalau sebenernya cewe yang duduk ama igi itu sepupunya igi.
“gi, kamu lagi nglihatin sapa sih?” Tanya sepupunya igi.
“O…ngga kok. Aku ngga lihatin apa-apa kok mba.Oya mba,udah belum makannya?” Tanya igi.
“ya, bentar lagi nih.” Jawabnya.
Diem-diem igi nyesel, kenapa dia bisa setega itu sama lila. Sementara itu Sesampainya di tempat les lila udah ga bisa ngomong apa-apa lagi. Dia bener-bener ga bisa konsen. Dan sesampainya di rumah lila langsung masuk kekamarnya dan nangis sejadi-jadinya. Tiba-tiba sahabatnya datang.
“Assalamualaikum”. Kata anggi
“Siapa?” Jawab lila tanpa membalas salam anggi.
“Ini aku, anggie.”
“Masuk.” Kata lila
“Lil, kamu kenapa? kok aku maen, kamu malah nangis? Senyum kek!!!” Tanya anggi
“Gini gi.” Lalu lila nyritain semuanya dari awal sampe akhir masih dengan diiringi tangisannya. “Aku benci gi!!!!! Aku benci banget ama igi ternyata dia tuh ga sebaik yang aku kira.” Tambah lila
“Ya udah ga usah nangis gitu lil. Aku kan jadi ikutan sedih. Lupain aja tuh si igi. Lagian kayak ga da cowo lain sih.”
“Iya. Aku akan lupain dia. Mulai saat ini, detik ini dan waktu ini ga da lagi yang namanya igi di kamus aku.” Balas lila.
“Nah, gitu dong. itu baru sahabat aku.”tambah anggi.
@
Dua bulan setelah kejadian itu, lila berusaha ngilangin perasaannya sama igi dengan menyibukan dirinya dengan kegiatan-kegiatan sekolah jadinya dia jarang ketemu si igi. Dan walhasil 80% mujarap, tapi sisanya…… ya gitu deh. Yang pentingkan udah usaha, iya ga coy?
Tulalit…tulalit hp lila berbunyi. “Hai lil, pa kabar? Gini lil, aku mau pinjem buku catatan biologi kamu, boleh ga? Aku tunggu besok minggu di rumah aku yah? Dina. Bls. Gpl” bunyi sms itu.
“Ok deh.” Jawab lila singkat. “tumben tuh anak sms aku.” Kata lila dalam hati.
Dina, dia itu sahabat lila waktu smp dulu karena sekarang dia ga se-sma sama lila jadi mereka jadi jarang ketemu so mereka ga seakrab dulu lagi deh.
@
lila berangkat ke rumah dina dengan menggunakan sepeda motornya. Sesampainya di rumah dina,
“Asalamuallaikum” salam lila
“Waalaikumsalam, eh lila, masuk lil.” Kata dina sambil membuka pintu rumahnya. “oya lil, kenalin ini temen-temen aku. Vina, nesha, danang dan Aar” tambah dina.
“Lila.” Kata lila sambil tersenyum manis.
“oya din ini bukunya, E… aku pulang dulu yah?” kata lila.
“loh kok cepet banget? Ga mau ngobrol dulu nih ama kita-kita” saut vina
“oya…sorry banget nih, aku juga mau belajar kelompok di rumah temen jadi aku buru-buru.” Tambah lila.
“oh, gitu yah? ga pa-pa kok, makasih yah lil.” Jawab dina.
@
keesokan harinya………
Tulalit, tulalit hp lila berbunyi. “Hai lil, masih inget sama aku ga? Aku temenya dina yang kemaren belajar kelompok bareng. Danang. Bls.” bunyi pesan singkat itu.
“Danang? Oya aku inget. Yang orangnya tinggi itu kan? E…ada apa nih? Oya by the way kamu tau no aku dari siapa?” balas lila.
“Yup, bener banget. Aku dapet no hp kamu dari dina. Gini aku mau pinjem buku tulis kimia kamu, boleh ga? Soalnya catatan aku ga lengkap.” Jawab Danang.
“O… boleh kok. Aku titipin bukunya ke dina yah? Nanti kalau mau ngembaliin lewat dia aja.” Bales lila
“ oke deh. Makasih yah. Sorry ngrepotin” jawab Danang.
@
Mulai dari sms itu, lila jadi lebih deket sama danang. Dan hampir tiap hari dia sms-an sama lila. Mulai dari sms yang ga bermutu, mbahas pelajaran, kirim gambar sampe ngirim puisi-puisi romantis. malahan ada yang pake basa inggris segala lagi. Tau deh artinya apaan? Lila aja sering bingung sendiri ngartiin kata-kata yang aneh itu. He…hee..
Tapi lila ga mau mikir yang macem-macem dulu. Ntar dia nyesel lagi, kalau kenyataanya ga seperti yang dia sangka. Ya… critanya kapok gitu. Gara-gara igi sih, lila jadi protektif banget kalau masalah yang satu ini.
“hai lil, bangun udah siang nih!!!! Mandi sana!!! Bau tau.” Bunyi sms dari danang
“Enak aja, aku udah bangun kok n’ udah wangi. Kamu kali yang masih bau he..he..”bls lila. Tuh kan ga bermutu banget?
…………..???????…………????????……..……??????????…………..
“You know? If you touch my deeply hearth, you would found my love of a live time. I’m so happy everyday because you make fun.” itu salah satu dari sekian banyak sms romantis yang di kirim danang buat lila. Tapi…ga tau deh, yang di kirimi pesen itu, tau artinya apa ga?
@
Temen-temen, masih inget ama igi ga? Igi merasa bersalah banget ama lila. Sekarang igi udah ga malu lagi ngakuin perasaan itu di depan teman-temenya. Ternyata temen-temenya malah menyambut baik perasaan itu, pokoknya beda banget deh ama apa yang selama ini igi pikirin. Malahan mereka mau mbantuin igi ndapetin cinta lila lagi.
“gi, kekantin yuk? Udah laper nih.” Ajak lila.
“ide bagus tuh!!!” Jawab anggi tanda setuju.
Sesampainya di depan pintu kantin lila membatalkan niatnya karena dia lihat igi ada di kantin itu.
“gi, pulang aja yuk” ajak lila.
“loh, katanya laper?” Tanya anggi.
“ga!!! Selera gue udah hilang. Yuk ke kelas!!!” kata lila sambil ngelirik judes ke igi.
“O… ya deh.” Anggi nurutin permintaan sahabat baiknya itu.
Duh, kayaknya yang diomongin tau tuh. Buktinya igi jadi nundukin kepalanya n’ga nerusin makan lagi, seleranya jadi hilang. Igi merasa sedih banget.
“gi, kok ga di terusin makannya?” Tanya seorang temen igi.
“udah kenyang. Ke kelas aja yuk.” Pinta igi.
@
Belakangan ini lila berusaha ngejauhin igi. Setiap ketemu pasti ngindar n’ kalau di cari igi pasti ga pernah ketemu.
“Assalamualaikum.” Salam igi.
“walaikumsalam.” jawab nyokapnya lila ramah.
“lilanya ada tante? Aku igi, temennya lila.” Jawab igi.
“Oh ada kok di dalam. Bentar yah, tante panggilin dulu.”
Sementara di kamar, lila langsung pura-pura tidur.
“lil, ada temen kamu tuh. Bangun dong!!!” kata bunda halus.
“E… sapa sih bunda? Bilang aja lila lagi tidur. Please bunda. Ngantuk banget nih.” Rengek lila.
“lila, jangan gitu dong!!! ayo bangun dulu” kata bundanya.
“please bunda.” Rengek lila lagi.
“iya…, iya deh.” Jawab bunda ngabulin permintaan putri kesayangannya.
“Nak igi, maaf yah lilanya sedang tidur.” Kata bundanya lila.
“oh, ga pa-pa kok tante. Igi pamit pulang dulu tante. Maaf nganggu.”
“oh, ga pa-pa kok. Nak igi jangan kapok maen ke sini yah?!!!.” pesannya.
“iya tante” jawab igi.
@
Keesokan harinya, sehabis pulang dari sekolah.
“Bunda, lila mau pergi ke toko buku dulu yah.” Pamit lila.
“Sama siapa?” Tanya bunda.
“Sendiri.” Jawab lila singkat.
“Ya udah kalau gitu hati-hati yah?!!” pesen bunda.
“Ok deh bun, lila pergi dulu yah. Asalamuallaikum.”
Sesampainya di toko buku lila ketemu ama igi. Ya, kayak kejadian yang udah lewat. Lila ga jadi masuk toko buku itu. Tapi kali ini igi langsung ngejar lila.
“lila TUNGGU !!!!!” teriak igi.
langkah lila seketika berhenti. “eh igi, kamu di sini juga yah? ada apa?” Tanya lila pura-pura ga tau.
“lil, kamu kenapa sih? Apa salah aku? Kok kamu jadi ngejauhin aku?” Tanya igi to the poin.
“Salah kamu? Kamu masih nanya salah kamu apa? kamu tuh udah nyakitin perasaan aku!” kata lila dalam hati. “ih, enggak kok. Cuma perasaan kamu aja kali.” Jawab lila bohong.
“tapi kenapa waktu aku ada di kantin, kamu ga jadi masuk, Waktu aku ke rumah kamu, kamu ga mau nemuin aku, Dan tadi, kenapa kamu ga jadi masuk? Juga kejadiaan yang lainnya yang intinya kamu tuh kayak ngindar dari aku.” Terang igi.
“ih nih anak PD banget sih ngomong kayak gitu.” Kata lila dalam hati. “E… oh jadi kamu yang maen ke rumah aku? Sorry banget yah waktu itu aku lagi tidur. dan tadi ada sesuatu yang ketinggalan di rumah jadi aku balik lagi. Trus kejadiaan yang lain mungkin hanya kebetulan aja.” Jawab lila ngasal.
“oh sorry yah lil, aku udah salah sangka ama kamu.” Kata igi malu.
“o… ga pa-pa kok. E…, aku pulang dulu yah.” Pamit lila. “untung aja igi percaya.” Kata lila dalam hati.
“ya.” Jawab igi singkat.
“huh, akhirnya bisa pergi juga.” Kata lila lega. “hampir aja….” Kata lila dalam hati.
@
Keesokan harinya.
“lil, ntar sore jalan-jalan ke taman yuk?! Skalian itung-itung refresing. Ntar aku ke rumah kamu dulu deh, jam 4. oke?!!” ajak anggi
“E… iya deh. Aku tunggu loh.” Jawab lila.
Sore hari, sesampainya di taman, mereka ketemu dengan igi da kawan-kawannya.
“hai nggi, lil.” Sapa igi.
“hai igi, ngapain loe di sini?” balas anggi.
“O… biasa anak muda” jawab igi sambil tersenyum.
“Igi, kita ke sana dulu yah.” Kata temen-temenya igi.
“Oya gi, lil aku juga mau ke toilet dulu yah.” Lanjut anggi
“anggi.!!!” Suara lila di perkecil sambil mencubit sahabatnya itu. Lila ga setuju kalau harus di tinggal berdua aja ama igi. Tapi, yang di kasih kode malah lari ngibrit.
“ih, apa-apaan sih ini?” Tanya lila dalam hati.
“gi, aku juga mau ke…..” suara lila keputus omongan igi.
“lil, Kamu jangan pergi dulu, aku mo ngomong sama kamu. Sebenernya udah lama aku,… aku suka kamu. Tapi, baru kali ini aku berani bilang ini ke kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?” cerocos igi.
Lima menit lila hanya diam. Dia ga tau mau ngomong apa sekarang. Pokoknya dia tuh bingggggggguuung banget. Ga nyangka banget kalau hari ini……
“trus, kalau aku mo jadi pacar kamu, pacar kamu itu mo di kemanain?” tanya lila lugu.
“Pacar yang mana? Beneran aku ga punya pacar kok” jelas igi.
“udah deh ga usah bohong. Cewe yang waktu itu duduk di warung depan itu, sama kamu itu siapa?” tanya lila.
“oh itu, dia itu saudara aku.” Kata igi sambil ketawa.
“ah yang bener? Kok mesra banget sih?” kata lila.
“aku berani sumpah !!!!! kalau kamu ga percaya Tanya aja ke temen-temen aku kalau ga, Tanya ke orangnya langsung aja.” Kata igi meyakinkan lila.
“oke…oke aku percaya kok. E…. kembali kemasalah. Aku minta maaf gi…..” suara lila keputus.
“deg!!! Aduh, alamat nih” kata igi cemas dalam hati.
“aku ga bisa njawab sekarang. Aku minta waktu 1 minggu yah?”jawab lila ragu.
Huh igi bernafas lega. “kirain, lila mau….. ah, masih ada kesempatan” kata igi dalam hati. “oh, it’s oke.” Jawab igi.
@
keesokan harinya waktu mau berangkat sekolah lila menemukan sekuntum mawar di depan rumahnya n’ Ada kertasnya yang tulisannya tuh… maafin aku yah lil, I miss u.
“Dari siapa yah? Kok ga da nama pengirimnya? E… pasti dari igi.” Kata lila dalam hati.
Sesampainya si sekolahan….
“Anggggggggggi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Teriak lila marah kepada sahabatnya itu. “kenapa kemarin kamu ninggalin aku? Ih, sebel.”
“Sorry deh lil, aku kan ga enak sama igi jadi kepaksa aku pergi. Please maafin gue?!!!” rengek anggi. “trus kemarin gimana? Igi ngomong apa aja ama kamu?” mulai kumat lagi nih sifat isengnya anggi.
“Au….kenapa tanya gue? Tanya aja ama igi!!!!” jawab lila judes.
“iya gitu yah? Oke deh aku nanya sendiri deh ke igi.” Jawab anggi.
“Anggi!!!!! Ya deh iya…. Kemarin tuh Gini gi….” Cerita lila panjang lebar sampe-sampe anggi aja ga bisa ngitung luas tuh bangun. He…he…{ga nyambung kali}.
“Wah, jadi masih bersambung dong?” canda anggi.
“Anggi!!!!! Udah ah, susah ngomong ama kamu.” Kata lila marah.
Kring bel pulang berbunyi dan di ikuti bunyi hp lila. Tulalit, tulalit. Sebuah sms dari danang masuk di hpnya lila. “Hai lil, lagi ngapain nih? Udah pulang belum? Sekarang kamu lagi di mana?” bunyi sms itu.
“Danang? Hampir aja aku lupa ama dia. Oyah, udah seminggu nih aku ga smsan ama dia. Dia kemana yah?” kata lila dalam hati.
“Hai… nih aku baru mo pulang. Ini masih di sekolahan. Oya seminggu ini kemana nih? Kok ngilang gitu aja.” Tanya lila.
“Oya kemaren-kemaren aku lagi banyak tugas jadinya aku jarang sms kamu. Ada apa nih? Kangen yah. He..he...” Balas danang.
“idih, gr banget sih. Siapa lagi yang kangen ama kamu. Aku kan Cuma nanya. He… he.” Balas lila.
Sesampainya di rumah lila mendapat pesan singkat dari dina.
“Hai lil…. besok kan libur tanggal merah, kamu ada acara ga? Ke pantai yuk?!! Ntar aku ke rumah kamu jam 10 pagi yah” Ajak dina.
“E… gimana yah. Ga ada rencana sih, tapi… oke deh.” Jawab lila.
@
Keesokan harinya…………..
“Yuk lil?!! Udah siap kan?” Tanya dina.
“Yuk!!! Eh ntar dulu vina, nesha, danang ama aar ikut juga yah? Aku kira Cuma kita berdua aja.” Tanya lila lugu.
“Oya kemarin aku lupa bilang ke kamu. Kenapa? kamu keberatan yah? Sorry deh lil, aku ga tau kalau…” kata-kata dina kepotong.
“oh, ga kok. No problem, aku Cuma nanya aja kok.” Kata lila ga enak hati.
“ya udah yuk!!” kata dina sambil tersenyum.
Sesampainya di sana…..
“lil, ke sana yuk?!!!” ajak danang.
“E…..” kata-kata lila ga di terusin.
“yuk.” Danang menarik tangan lila dan membawanya ke tempat yang di tujukan danang tadi.
Sesampainya di tempat itu, lila jadi bengong sendiri. Critanya kagum gitu, soalnya di depan dia tuh ada banyak karang yang mbentuk kata-kata yang bunyinya, I LOVE YOU LILA. Indah banget kan?
“lil, sebenernya satu minggu kemarin aku ga sms kamu itu karena lagi nyiapin ini buat kamu. Dan aku mo jujur sama kamu sebenernya aku udah lama suka sama kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?” tanya danang.
“aku….gimana yah? Sebelumnya aku ngucapin trima kasih karena kamu udah nglakuin ini semua buat aku, tapi sorry banget nang, aku sebenernya….. juga sayang kamu.” Jawab lila malu-malu.
“jadi, kamu trima aku dong?” kata danang senang. Lila hanya tersenyum n’ nganggukin kepalanya yang artinya dia mau jadi pacarnya danang.
“YESSS!!!” teriak danang senang.
“oya lil, kamu udah terima mawarnya kan?” tanya danang.
“mawar?” kata lila heran.
“iya mawar yang aku letakan di depan pintu rumah kamu itu.” Jelas danang. “kamu suka ga?” lanjutnya.
“oh jadi itu mawar dari kamu yah? Iya, aku suka banget makasih yah???” jawab lila.
“gue kira dari igi.” Kata lila dalam hati.
@
keesokan harinya di sekolahan…….
“lil, kamu udah nyiapin jawabanya kan?” tanya anggi.
“jawaban? Jawaban apa sih? Lah wong hari ini ga da tugas ataupun PR kok?!” Tanya lila bingung.
“itu, jawaban buat igi. Kan hari ini kamu janji mo beri kepastian ama dia.” Jelas anggi.
“Masya Allah….iya yah? Aku lupa kalau hari ini aku harus kasih jawaban ke igi. Makasih ya gi kamu udah ngingetin aku.” Kata lila.
“iya, siapa dulu dong anggi…. Oya, by the way kamu mau nerima dia or nolak sih?” tanya anggi penasaran.
“ya…. Lihat aja nanti.” Kata lila bikin anggi penasaran.
Kring…… bel pulang berbunyi, igi langsung menemui lila di kelasnya. Temen-temen sekelas lila udah pulang semua tinggal anggi n’ lila yang masih ada di kelas itu.
“lil, gimana?” Tanya igi serius.
“oke gi to the poin aja yah. Sebelumnya aku berterima kasih sama kamu karena udah beri perhatian lebih ke aku tapi aku minta maaf karena aku ga bisa mbalas sayang kamu ke aku, lebih baik kita temenan aja yah.” Kata lila. “sekali lagi aku minta maaf.” Tambah lila.
“E…. ga pa-pa kok, yang penting aku udah ngungkapin isi hati aku. Dan sekarang aku udah lega. Trima kasih ya lil, mungkin bener kata kamu mendingan kita temenan aja.” Jawab igi sedih.
“makasih ya gi, kamu udah mo ngertiin aku. Sekali lagi aku minta maaf. E.. aku pulang duluan yah.” Tambah lila.
“iya.” Jawab igi.
@
“gila luh lil. Loe nolak igi? Ga salah tuh? Ntar loe nyesel loh, dia kan anak terkeren di sekolah kita.” Kata anggi di waktu nungguin angkot pulang.
“ga!!!! Aku ga kan nyesel karena aku udah punya yang terbaik.” Kata lila.
“Apa? Maksud kamu, kamu udah punya pacar? kok aku ga tau sih? Tanya anggi penasaran.
“Ups keceplosan nih.” Kata lila dalam hati. “maksud aku ….” Lila bingung cari alesan apa untung aja danang datang yang datang ngejemput lila.
“yuk lil pulang?!!!” ajak danang.
“gi, gue jelasin besok aja yah?!!! Dah….” Kata lila sambil ngacir pergi. Anggi hanya bengong mendengar kata-kata lila n’ bertanya-tanya dalam hati. Apa tuh anak yah yang di maksud lila tadi?
keesokan harinya lila ngejelasin semuanya ke anggi. Sekarang anggi tau kenapa sahabatnya itu berani nolak seorang igi. Karena dia punya prinsip bahwa lila ga kan pernah nrima orang yang udah nyakitinnya aku walaupun lila udah maafin dia tapi hanya untuk sebatas temen ga kan lebih.
Dan alasan yang lebih kuat lagi karena lila udah menemukan pengganti igi yang lebih baik dari igi atau siapapun. Dan akhirnya sekarang lila bahagia punya pacar seperti danang yang ternyata dia lebih baik dari igi.
“Udah ganteng, keren, baik, pinter, romantis, perhatian, pokoknya segalanya deh.” Kata lila antusias.
“jey… mentang-mentang cowoknya. Di belain terus tuh?! akhirnya kamu menemukannya juga yah.” Kata anggi ikut senang.
Lila hanya tersenyum mendengar semua itu.
“Hoy….!!!!!!!!! Kamu dengerin aku ngomong ga sih?????” Teriak anggi sebel.
“Iya…iya aku dengerin kok gi. Ga usah sewot gitu dong!!! kalau kamu marah tambah jelek tau?!!!!!” He…he..
“Eh, kamu lagi nglihatin siapa sich? Anak kelas sebelah itu yah? Siapa namanya? E… igi kan? Ehm…ehm…” goda anggi
“E… engga kok, siapa lagi yang suka sama igi.” Jawab lila malu-malu.
“idih sapa lagi yang ngomong kamu suka sama igi, aku kan cuma nanya kamu lagi nglihatin igi ga? Berarti kamu….? Ehm, ehm… Ketahuan nih” goda anggi.
“aduh aku kejebak nih n’ ga bisa mbela diri lagi.” Kata lila dalam hati
“udah deh ngaku aja, sama aku ini!!! Aku janji deh ga kan crita ke siapa-siapa.” Tambah anggi.
“Iya deh aku ngaku, tapi janji yah jangan crita ke siapa-siapa!!!” jawab lila.
“nah gitu dong, iya deh aku janji” kata anggi. “oya waktu kelas 1 kamu satu kelas kan sama dia?” tambah anggi.
“yup.” Jawab lila singkat.
@
Udah berbulan-bulan lila nyembunyiin perasaan itu. diam-diam lila jadi sering banget perhatiin igi. Ternyata, igi udah tau perasaan lila sejak lama. Tapi, igi malah sok jual mahal. Dia malu kalau harus jadian ama lila, kan target dia tuh kakak kelas. kalau dia bisa dapetin kakak kelas, dia bisa ngetop plus disegeni ama anak-anak. Padahal sebenernya igi juga suka tuh ama lila.
“Gi, sebenernya kamu juga suka kan sama lila? Katanya target loe kakak kelas? Kok jadi lila sih?” Sindir salah satu temennya.
“ih, kata siapa? Gue? Suka sama lila? Ga banget kali. Dia kan masih kecil, mana bisa pacaran.” Kata igi.
“Ah, yang bener? Ntar kualat loe.” lanjut salah satunya.
“kalau bener kamu ga suka lila, apa buktinya? Lanjut mereka.
“oke, besok aku buktiin ke kalian semua” jawab igi nekat.
@
Igi tau kalau sore itu jadwalnya lila les. Dia mulai ngelaksanain rencana gilanya. Dia sengaja duduk berdua ama seorang cewek di sebuah warung samping jalann yang pasti di lewatin lila kalau mau berangkat les. Mulanya sih lila jalan biasa aja karena ga tau kalau ada igi di situ. Dan begitu deket.
“Deg!!!!! Astafirullah, itu igi kan? ngapain dia di situ? ama cewek lagi. Aduh,gimana dong? aku lewat situ ga yah? apa mau balik aja? Tapi…ga mungkin banget dong, aku kan udah nyampe sini. ntar dia kira aku ngindar lagi. Ah bodo ah, PD aja kali yah?” Kata lila dalam hati.
Lila ga tau kalau sebenernya cewe yang duduk ama igi itu sepupunya igi.
“gi, kamu lagi nglihatin sapa sih?” Tanya sepupunya igi.
“O…ngga kok. Aku ngga lihatin apa-apa kok mba.Oya mba,udah belum makannya?” Tanya igi.
“ya, bentar lagi nih.” Jawabnya.
Diem-diem igi nyesel, kenapa dia bisa setega itu sama lila. Sementara itu Sesampainya di tempat les lila udah ga bisa ngomong apa-apa lagi. Dia bener-bener ga bisa konsen. Dan sesampainya di rumah lila langsung masuk kekamarnya dan nangis sejadi-jadinya. Tiba-tiba sahabatnya datang.
“Assalamualaikum”. Kata anggi
“Siapa?” Jawab lila tanpa membalas salam anggi.
“Ini aku, anggie.”
“Masuk.” Kata lila
“Lil, kamu kenapa? kok aku maen, kamu malah nangis? Senyum kek!!!” Tanya anggi
“Gini gi.” Lalu lila nyritain semuanya dari awal sampe akhir masih dengan diiringi tangisannya. “Aku benci gi!!!!! Aku benci banget ama igi ternyata dia tuh ga sebaik yang aku kira.” Tambah lila
“Ya udah ga usah nangis gitu lil. Aku kan jadi ikutan sedih. Lupain aja tuh si igi. Lagian kayak ga da cowo lain sih.”
“Iya. Aku akan lupain dia. Mulai saat ini, detik ini dan waktu ini ga da lagi yang namanya igi di kamus aku.” Balas lila.
“Nah, gitu dong. itu baru sahabat aku.”tambah anggi.
@
Dua bulan setelah kejadian itu, lila berusaha ngilangin perasaannya sama igi dengan menyibukan dirinya dengan kegiatan-kegiatan sekolah jadinya dia jarang ketemu si igi. Dan walhasil 80% mujarap, tapi sisanya…… ya gitu deh. Yang pentingkan udah usaha, iya ga coy?
Tulalit…tulalit hp lila berbunyi. “Hai lil, pa kabar? Gini lil, aku mau pinjem buku catatan biologi kamu, boleh ga? Aku tunggu besok minggu di rumah aku yah? Dina. Bls. Gpl” bunyi sms itu.
“Ok deh.” Jawab lila singkat. “tumben tuh anak sms aku.” Kata lila dalam hati.
Dina, dia itu sahabat lila waktu smp dulu karena sekarang dia ga se-sma sama lila jadi mereka jadi jarang ketemu so mereka ga seakrab dulu lagi deh.
@
lila berangkat ke rumah dina dengan menggunakan sepeda motornya. Sesampainya di rumah dina,
“Asalamuallaikum” salam lila
“Waalaikumsalam, eh lila, masuk lil.” Kata dina sambil membuka pintu rumahnya. “oya lil, kenalin ini temen-temen aku. Vina, nesha, danang dan Aar” tambah dina.
“Lila.” Kata lila sambil tersenyum manis.
“oya din ini bukunya, E… aku pulang dulu yah?” kata lila.
“loh kok cepet banget? Ga mau ngobrol dulu nih ama kita-kita” saut vina
“oya…sorry banget nih, aku juga mau belajar kelompok di rumah temen jadi aku buru-buru.” Tambah lila.
“oh, gitu yah? ga pa-pa kok, makasih yah lil.” Jawab dina.
@
keesokan harinya………
Tulalit, tulalit hp lila berbunyi. “Hai lil, masih inget sama aku ga? Aku temenya dina yang kemaren belajar kelompok bareng. Danang. Bls.” bunyi pesan singkat itu.
“Danang? Oya aku inget. Yang orangnya tinggi itu kan? E…ada apa nih? Oya by the way kamu tau no aku dari siapa?” balas lila.
“Yup, bener banget. Aku dapet no hp kamu dari dina. Gini aku mau pinjem buku tulis kimia kamu, boleh ga? Soalnya catatan aku ga lengkap.” Jawab Danang.
“O… boleh kok. Aku titipin bukunya ke dina yah? Nanti kalau mau ngembaliin lewat dia aja.” Bales lila
“ oke deh. Makasih yah. Sorry ngrepotin” jawab Danang.
@
Mulai dari sms itu, lila jadi lebih deket sama danang. Dan hampir tiap hari dia sms-an sama lila. Mulai dari sms yang ga bermutu, mbahas pelajaran, kirim gambar sampe ngirim puisi-puisi romantis. malahan ada yang pake basa inggris segala lagi. Tau deh artinya apaan? Lila aja sering bingung sendiri ngartiin kata-kata yang aneh itu. He…hee..
Tapi lila ga mau mikir yang macem-macem dulu. Ntar dia nyesel lagi, kalau kenyataanya ga seperti yang dia sangka. Ya… critanya kapok gitu. Gara-gara igi sih, lila jadi protektif banget kalau masalah yang satu ini.
“hai lil, bangun udah siang nih!!!! Mandi sana!!! Bau tau.” Bunyi sms dari danang
“Enak aja, aku udah bangun kok n’ udah wangi. Kamu kali yang masih bau he..he..”bls lila. Tuh kan ga bermutu banget?
…………..???????…………????????……..……??????????…………..
“You know? If you touch my deeply hearth, you would found my love of a live time. I’m so happy everyday because you make fun.” itu salah satu dari sekian banyak sms romantis yang di kirim danang buat lila. Tapi…ga tau deh, yang di kirimi pesen itu, tau artinya apa ga?
@
Temen-temen, masih inget ama igi ga? Igi merasa bersalah banget ama lila. Sekarang igi udah ga malu lagi ngakuin perasaan itu di depan teman-temenya. Ternyata temen-temenya malah menyambut baik perasaan itu, pokoknya beda banget deh ama apa yang selama ini igi pikirin. Malahan mereka mau mbantuin igi ndapetin cinta lila lagi.
“gi, kekantin yuk? Udah laper nih.” Ajak lila.
“ide bagus tuh!!!” Jawab anggi tanda setuju.
Sesampainya di depan pintu kantin lila membatalkan niatnya karena dia lihat igi ada di kantin itu.
“gi, pulang aja yuk” ajak lila.
“loh, katanya laper?” Tanya anggi.
“ga!!! Selera gue udah hilang. Yuk ke kelas!!!” kata lila sambil ngelirik judes ke igi.
“O… ya deh.” Anggi nurutin permintaan sahabat baiknya itu.
Duh, kayaknya yang diomongin tau tuh. Buktinya igi jadi nundukin kepalanya n’ga nerusin makan lagi, seleranya jadi hilang. Igi merasa sedih banget.
“gi, kok ga di terusin makannya?” Tanya seorang temen igi.
“udah kenyang. Ke kelas aja yuk.” Pinta igi.
@
Belakangan ini lila berusaha ngejauhin igi. Setiap ketemu pasti ngindar n’ kalau di cari igi pasti ga pernah ketemu.
“Assalamualaikum.” Salam igi.
“walaikumsalam.” jawab nyokapnya lila ramah.
“lilanya ada tante? Aku igi, temennya lila.” Jawab igi.
“Oh ada kok di dalam. Bentar yah, tante panggilin dulu.”
Sementara di kamar, lila langsung pura-pura tidur.
“lil, ada temen kamu tuh. Bangun dong!!!” kata bunda halus.
“E… sapa sih bunda? Bilang aja lila lagi tidur. Please bunda. Ngantuk banget nih.” Rengek lila.
“lila, jangan gitu dong!!! ayo bangun dulu” kata bundanya.
“please bunda.” Rengek lila lagi.
“iya…, iya deh.” Jawab bunda ngabulin permintaan putri kesayangannya.
“Nak igi, maaf yah lilanya sedang tidur.” Kata bundanya lila.
“oh, ga pa-pa kok tante. Igi pamit pulang dulu tante. Maaf nganggu.”
“oh, ga pa-pa kok. Nak igi jangan kapok maen ke sini yah?!!!.” pesannya.
“iya tante” jawab igi.
@
Keesokan harinya, sehabis pulang dari sekolah.
“Bunda, lila mau pergi ke toko buku dulu yah.” Pamit lila.
“Sama siapa?” Tanya bunda.
“Sendiri.” Jawab lila singkat.
“Ya udah kalau gitu hati-hati yah?!!” pesen bunda.
“Ok deh bun, lila pergi dulu yah. Asalamuallaikum.”
Sesampainya di toko buku lila ketemu ama igi. Ya, kayak kejadian yang udah lewat. Lila ga jadi masuk toko buku itu. Tapi kali ini igi langsung ngejar lila.
“lila TUNGGU !!!!!” teriak igi.
langkah lila seketika berhenti. “eh igi, kamu di sini juga yah? ada apa?” Tanya lila pura-pura ga tau.
“lil, kamu kenapa sih? Apa salah aku? Kok kamu jadi ngejauhin aku?” Tanya igi to the poin.
“Salah kamu? Kamu masih nanya salah kamu apa? kamu tuh udah nyakitin perasaan aku!” kata lila dalam hati. “ih, enggak kok. Cuma perasaan kamu aja kali.” Jawab lila bohong.
“tapi kenapa waktu aku ada di kantin, kamu ga jadi masuk, Waktu aku ke rumah kamu, kamu ga mau nemuin aku, Dan tadi, kenapa kamu ga jadi masuk? Juga kejadiaan yang lainnya yang intinya kamu tuh kayak ngindar dari aku.” Terang igi.
“ih nih anak PD banget sih ngomong kayak gitu.” Kata lila dalam hati. “E… oh jadi kamu yang maen ke rumah aku? Sorry banget yah waktu itu aku lagi tidur. dan tadi ada sesuatu yang ketinggalan di rumah jadi aku balik lagi. Trus kejadiaan yang lain mungkin hanya kebetulan aja.” Jawab lila ngasal.
“oh sorry yah lil, aku udah salah sangka ama kamu.” Kata igi malu.
“o… ga pa-pa kok. E…, aku pulang dulu yah.” Pamit lila. “untung aja igi percaya.” Kata lila dalam hati.
“ya.” Jawab igi singkat.
“huh, akhirnya bisa pergi juga.” Kata lila lega. “hampir aja….” Kata lila dalam hati.
@
Keesokan harinya.
“lil, ntar sore jalan-jalan ke taman yuk?! Skalian itung-itung refresing. Ntar aku ke rumah kamu dulu deh, jam 4. oke?!!” ajak anggi
“E… iya deh. Aku tunggu loh.” Jawab lila.
Sore hari, sesampainya di taman, mereka ketemu dengan igi da kawan-kawannya.
“hai nggi, lil.” Sapa igi.
“hai igi, ngapain loe di sini?” balas anggi.
“O… biasa anak muda” jawab igi sambil tersenyum.
“Igi, kita ke sana dulu yah.” Kata temen-temenya igi.
“Oya gi, lil aku juga mau ke toilet dulu yah.” Lanjut anggi
“anggi.!!!” Suara lila di perkecil sambil mencubit sahabatnya itu. Lila ga setuju kalau harus di tinggal berdua aja ama igi. Tapi, yang di kasih kode malah lari ngibrit.
“ih, apa-apaan sih ini?” Tanya lila dalam hati.
“gi, aku juga mau ke…..” suara lila keputus omongan igi.
“lil, Kamu jangan pergi dulu, aku mo ngomong sama kamu. Sebenernya udah lama aku,… aku suka kamu. Tapi, baru kali ini aku berani bilang ini ke kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?” cerocos igi.
Lima menit lila hanya diam. Dia ga tau mau ngomong apa sekarang. Pokoknya dia tuh bingggggggguuung banget. Ga nyangka banget kalau hari ini……
“trus, kalau aku mo jadi pacar kamu, pacar kamu itu mo di kemanain?” tanya lila lugu.
“Pacar yang mana? Beneran aku ga punya pacar kok” jelas igi.
“udah deh ga usah bohong. Cewe yang waktu itu duduk di warung depan itu, sama kamu itu siapa?” tanya lila.
“oh itu, dia itu saudara aku.” Kata igi sambil ketawa.
“ah yang bener? Kok mesra banget sih?” kata lila.
“aku berani sumpah !!!!! kalau kamu ga percaya Tanya aja ke temen-temen aku kalau ga, Tanya ke orangnya langsung aja.” Kata igi meyakinkan lila.
“oke…oke aku percaya kok. E…. kembali kemasalah. Aku minta maaf gi…..” suara lila keputus.
“deg!!! Aduh, alamat nih” kata igi cemas dalam hati.
“aku ga bisa njawab sekarang. Aku minta waktu 1 minggu yah?”jawab lila ragu.
Huh igi bernafas lega. “kirain, lila mau….. ah, masih ada kesempatan” kata igi dalam hati. “oh, it’s oke.” Jawab igi.
@
keesokan harinya waktu mau berangkat sekolah lila menemukan sekuntum mawar di depan rumahnya n’ Ada kertasnya yang tulisannya tuh… maafin aku yah lil, I miss u.
“Dari siapa yah? Kok ga da nama pengirimnya? E… pasti dari igi.” Kata lila dalam hati.
Sesampainya si sekolahan….
“Anggggggggggi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Teriak lila marah kepada sahabatnya itu. “kenapa kemarin kamu ninggalin aku? Ih, sebel.”
“Sorry deh lil, aku kan ga enak sama igi jadi kepaksa aku pergi. Please maafin gue?!!!” rengek anggi. “trus kemarin gimana? Igi ngomong apa aja ama kamu?” mulai kumat lagi nih sifat isengnya anggi.
“Au….kenapa tanya gue? Tanya aja ama igi!!!!” jawab lila judes.
“iya gitu yah? Oke deh aku nanya sendiri deh ke igi.” Jawab anggi.
“Anggi!!!!! Ya deh iya…. Kemarin tuh Gini gi….” Cerita lila panjang lebar sampe-sampe anggi aja ga bisa ngitung luas tuh bangun. He…he…{ga nyambung kali}.
“Wah, jadi masih bersambung dong?” canda anggi.
“Anggi!!!!! Udah ah, susah ngomong ama kamu.” Kata lila marah.
Kring bel pulang berbunyi dan di ikuti bunyi hp lila. Tulalit, tulalit. Sebuah sms dari danang masuk di hpnya lila. “Hai lil, lagi ngapain nih? Udah pulang belum? Sekarang kamu lagi di mana?” bunyi sms itu.
“Danang? Hampir aja aku lupa ama dia. Oyah, udah seminggu nih aku ga smsan ama dia. Dia kemana yah?” kata lila dalam hati.
“Hai… nih aku baru mo pulang. Ini masih di sekolahan. Oya seminggu ini kemana nih? Kok ngilang gitu aja.” Tanya lila.
“Oya kemaren-kemaren aku lagi banyak tugas jadinya aku jarang sms kamu. Ada apa nih? Kangen yah. He..he...” Balas danang.
“idih, gr banget sih. Siapa lagi yang kangen ama kamu. Aku kan Cuma nanya. He… he.” Balas lila.
Sesampainya di rumah lila mendapat pesan singkat dari dina.
“Hai lil…. besok kan libur tanggal merah, kamu ada acara ga? Ke pantai yuk?!! Ntar aku ke rumah kamu jam 10 pagi yah” Ajak dina.
“E… gimana yah. Ga ada rencana sih, tapi… oke deh.” Jawab lila.
@
Keesokan harinya…………..
“Yuk lil?!! Udah siap kan?” Tanya dina.
“Yuk!!! Eh ntar dulu vina, nesha, danang ama aar ikut juga yah? Aku kira Cuma kita berdua aja.” Tanya lila lugu.
“Oya kemarin aku lupa bilang ke kamu. Kenapa? kamu keberatan yah? Sorry deh lil, aku ga tau kalau…” kata-kata dina kepotong.
“oh, ga kok. No problem, aku Cuma nanya aja kok.” Kata lila ga enak hati.
“ya udah yuk!!” kata dina sambil tersenyum.
Sesampainya di sana…..
“lil, ke sana yuk?!!!” ajak danang.
“E…..” kata-kata lila ga di terusin.
“yuk.” Danang menarik tangan lila dan membawanya ke tempat yang di tujukan danang tadi.
Sesampainya di tempat itu, lila jadi bengong sendiri. Critanya kagum gitu, soalnya di depan dia tuh ada banyak karang yang mbentuk kata-kata yang bunyinya, I LOVE YOU LILA. Indah banget kan?
“lil, sebenernya satu minggu kemarin aku ga sms kamu itu karena lagi nyiapin ini buat kamu. Dan aku mo jujur sama kamu sebenernya aku udah lama suka sama kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?” tanya danang.
“aku….gimana yah? Sebelumnya aku ngucapin trima kasih karena kamu udah nglakuin ini semua buat aku, tapi sorry banget nang, aku sebenernya….. juga sayang kamu.” Jawab lila malu-malu.
“jadi, kamu trima aku dong?” kata danang senang. Lila hanya tersenyum n’ nganggukin kepalanya yang artinya dia mau jadi pacarnya danang.
“YESSS!!!” teriak danang senang.
“oya lil, kamu udah terima mawarnya kan?” tanya danang.
“mawar?” kata lila heran.
“iya mawar yang aku letakan di depan pintu rumah kamu itu.” Jelas danang. “kamu suka ga?” lanjutnya.
“oh jadi itu mawar dari kamu yah? Iya, aku suka banget makasih yah???” jawab lila.
“gue kira dari igi.” Kata lila dalam hati.
@
keesokan harinya di sekolahan…….
“lil, kamu udah nyiapin jawabanya kan?” tanya anggi.
“jawaban? Jawaban apa sih? Lah wong hari ini ga da tugas ataupun PR kok?!” Tanya lila bingung.
“itu, jawaban buat igi. Kan hari ini kamu janji mo beri kepastian ama dia.” Jelas anggi.
“Masya Allah….iya yah? Aku lupa kalau hari ini aku harus kasih jawaban ke igi. Makasih ya gi kamu udah ngingetin aku.” Kata lila.
“iya, siapa dulu dong anggi…. Oya, by the way kamu mau nerima dia or nolak sih?” tanya anggi penasaran.
“ya…. Lihat aja nanti.” Kata lila bikin anggi penasaran.
Kring…… bel pulang berbunyi, igi langsung menemui lila di kelasnya. Temen-temen sekelas lila udah pulang semua tinggal anggi n’ lila yang masih ada di kelas itu.
“lil, gimana?” Tanya igi serius.
“oke gi to the poin aja yah. Sebelumnya aku berterima kasih sama kamu karena udah beri perhatian lebih ke aku tapi aku minta maaf karena aku ga bisa mbalas sayang kamu ke aku, lebih baik kita temenan aja yah.” Kata lila. “sekali lagi aku minta maaf.” Tambah lila.
“E…. ga pa-pa kok, yang penting aku udah ngungkapin isi hati aku. Dan sekarang aku udah lega. Trima kasih ya lil, mungkin bener kata kamu mendingan kita temenan aja.” Jawab igi sedih.
“makasih ya gi, kamu udah mo ngertiin aku. Sekali lagi aku minta maaf. E.. aku pulang duluan yah.” Tambah lila.
“iya.” Jawab igi.
@
“gila luh lil. Loe nolak igi? Ga salah tuh? Ntar loe nyesel loh, dia kan anak terkeren di sekolah kita.” Kata anggi di waktu nungguin angkot pulang.
“ga!!!! Aku ga kan nyesel karena aku udah punya yang terbaik.” Kata lila.
“Apa? Maksud kamu, kamu udah punya pacar? kok aku ga tau sih? Tanya anggi penasaran.
“Ups keceplosan nih.” Kata lila dalam hati. “maksud aku ….” Lila bingung cari alesan apa untung aja danang datang yang datang ngejemput lila.
“yuk lil pulang?!!!” ajak danang.
“gi, gue jelasin besok aja yah?!!! Dah….” Kata lila sambil ngacir pergi. Anggi hanya bengong mendengar kata-kata lila n’ bertanya-tanya dalam hati. Apa tuh anak yah yang di maksud lila tadi?
keesokan harinya lila ngejelasin semuanya ke anggi. Sekarang anggi tau kenapa sahabatnya itu berani nolak seorang igi. Karena dia punya prinsip bahwa lila ga kan pernah nrima orang yang udah nyakitinnya aku walaupun lila udah maafin dia tapi hanya untuk sebatas temen ga kan lebih.
Dan alasan yang lebih kuat lagi karena lila udah menemukan pengganti igi yang lebih baik dari igi atau siapapun. Dan akhirnya sekarang lila bahagia punya pacar seperti danang yang ternyata dia lebih baik dari igi.
“Udah ganteng, keren, baik, pinter, romantis, perhatian, pokoknya segalanya deh.” Kata lila antusias.
“jey… mentang-mentang cowoknya. Di belain terus tuh?! akhirnya kamu menemukannya juga yah.” Kata anggi ikut senang.
Lila hanya tersenyum mendengar semua itu.
my friendsip
Rara, liza, Fisha, nia dan vita sudah bersahabat lama. Memang lima anak ini selalu bersama-sama dan slalu berbagi dalam suka maupun duka. Mereka selalu kelihatan hepiiiiiii terus. Bahkan karena kekompakannya itu membuat Ayu dan dena iri kepada mereka.
“Temen-temen main tebak-tebakan judul filem yuk?” ajak liza.
“Oke, dan yang ga bisa njawab harus nyanyi di depan kelas. Setuju ga temen-temen.” kata nia.
“E…kalau hukumanya itu aku ga mau ikut ah..., E…besokkan Kita mau belajar bareng, gimana kalau belajar barengnya di tempat yang kalah.” Kata rara memberi ide.
“Oke, yuk kita main….. ABC-M, M…” kata Fisha.
“Misteri Ilahi” Kata Rara
“Misteri gunung berapi ” kata nia
“M” jawab nia
“Mimpi manis” Jawab vita.
“Mimpiku di rumah susun” jawab liza.
Ha…..(semua tertawa mendengar jawaban itu)
“liza…liza mana ada judul filem ‘mimpiku di rumah susun’ yang ada tuh cintaku di rumah susun kalie….” Kata vita sambil tertawa.
“Ya udah berarti yang kalah kamu, liz besok jangan lupan nyediain makan yang buanyak yah.” Kata Nia.
“Nia….nia… Makanan melulu yang kamu pikirin. Oya liz, jangan lupa minumannya skalian yah!!! He…..” canda fisha sambil tertawa sambil di ikuti anak lainnya.
“Hu….. kamu sha, ga beda jauh ama nia.” Jawab liza.
Lalu mereka semuanya tertawa……. Mereka ga sadar kalau dari setadi mereka di lihatin terus sama ayu dan dena yang iri dengan keceriaan rara dan kawan kawannya.
“lihat tuh yu, ih kecentilann banget sih mereka.” Kata dena sambil ngelirik ke rara dan teman-temannya.
“Iya…. Yebelin banget sih. Lihat aja entar, kalian ga kan bisa ketawa selepas itu lagi.” Kata ayu sinis.
“Kamu yakin, yu?” kata dena ragu.
“Yakin dong!!!! Jangan panggil aku ayu kalau ga bisa buat mereka pecah.” Kata ayu sinis.
@
Seminggu kemudian…….
“Temen-temen, aku mo ngomong serius ama kalian.” Kata lisa tiba-tiba.
“Ngomong aja kali, ga usah pasang tampang serius gitu. Aku kan jadi takut nih.” Kata fisha.
“Ha…..” mereka ber 4 tertawa.
“Aku serius!!!!” Bentak lisa.
“Sejak kapan lis, kamu sok serius gitu? Biasanya kamu kan yang paling aneh.” Lanjut rara. (mereka ber4 masih tertawa melihat tampang sobatnya yg biasa ceria jadi sok serius gitu.)
“Ah… kalian dengerin aku dulu dong!!!! bokap aku mo tugas ke luar kota.” Kata liza.
“O…jadi gitu? Aku kira apaan. Berarti kamu dirumah Cuma sama nyokap kamu dong lis, oke deh nanti kita temanin?” kata nia masih bercanda.
“Bukan gitu…. Maksud aku bukan hanya bokap. Aku juga…. Aku juga ikut, jadi aku harus pindah sekolah.”
“Hah????????????” kata temen2 liza ga percaya. (semuanyya menjadi sedih)
“Berapa lama?” Tanya vita
“Aku ga tau, bisa setahun, dua tahun atau lebih.” Kata liza sedih. “Tapi, aku janji tiap 1 minggu sekali aku akan telfon kalian deh?”
“liza, jangan lupakan kami yah.” Kata rara sambil nangis. (lalu mereka ber 5 berpelukan)
“Tentu aja. Aku ga kan lupain kalian semuanya. Kalian tuh temen terbaik aku yang pernah aku miliki.” Kata liza.
@
Setelah liza pergi ke luar kota. Smuanya berubah, mereka ber empat menjadi kelihatan murung. Ga seceria dulu. Trus, satu bulan kemudian….
“Hai temen-temen… pa kabar nih?” kata liza dari sebrang.
“Liza? Kamu kemana aja liz, katanya seminggu sekali mo nelfon nyatanya udah sebulan nih kamu baru nelfon aku. kita kangen banget ama kamu!!!! Ga da kamu ga seru nih.” Kata vita.
“Baru sebulan aku tinggalin, kalian udah kangen. Tuh kan ga da aku, ga seru kan? Kata liza bercanda.
“Huh Gr tuh. Oya lis, gimana disana? Kamu betah ga?” kata rara.
“Betah dong. kan ga da kalian yang ngerjain aku.” Kata liza sambil tertawa.
“Jahat!!!!!!!!!!” teriak mereka ber4 kompak.
“Ga, ding Cuma bercanda. Sebenernya aku juga kangeeeeen banget ama kalian. Di sini ga seru, ga da temen yang kaya kalian. Unik, unik gitu loh.” Kata liza masih bercandi.
“Ya iya lah, kita gitu loh? Ga da duanya deh….” kata nia bangga.
Ha…. Semuanya tertawa. (sekarang mereka ber4 jadi semangat lagi)
“Eh, udah yah kapan-kapan kita sambung lagi. Oke!!!” kata liza pamit.
“Ocre deh…eh, maksud aku oke.” Kata rara sambil tertawa di sambung teman-teman lainnya.
@
“Eh, temen-temen aku punya kabar baik nih” Kata fisha.
“Kabar baik apa?” Tanya rara penasaran.
“Bentar lagi mimpi aku jadi kenyataan, aku mo ikut suting film.” Kata fisha senang.
“wah, slamat yah fis kalau gitu. Ngomong-ngomong kamu mo suting film yang judulnya apa? Trus kiamu di situ sebagai sapa?” Tanya nia masih penasaran
“Judulnya the friendship, di sana aku jadi giza. Salah satu peran utamanya.” Terangnya.
“Trus critanya gimana.” Tanya vita.
“Wah itu mah rahasia perusahaan, tunggu aja tanggal mainnya.” Jawab fisha sambil tertawa.
“Huh….” Kata rara, nia, vita kompak.
“Aduh…temen-temen aku kumpul pasma dulu yah. Bentar lagi kan kita mo ngadain rock claimbing so aku harus nyiapin semuanya deh. Aku harap kalian ngertiin aku yah…” kata rara merasa bersalah.
“Oh, don’t worry kita ngertiin kamu kok so udah sana kumpul nanti terlambat lagi.” Kata vita mewakili ke tiga temenya ngomong.
“Thanks ya semua, aku kumpul dulu.” Kata rara sambil pergi ninggalin mereka.
@
Seminggu kemudian….. nia dan vita ga sengaja lewat di tempat suting filmnya fisha. Mereka melihat fisha sedang asik ngobrol sama temen artisnya.
“Hai fis,… wah mba aca septiani yah, yang maen film my hearth itu kan? Minta tandatanganya dong.” kata vita histeris.
Lalu aca memberikan tandatangannya ke vita dan nia.
“Kampungan.” Kata fisha dalam hati.
“Ini temen-temen kamu sha? Lucu-lucu banget yah.” Tanya aca tiba-tiba.
“Ih, bukan. Aku ga kenal kok sama mereka. Merekanya aja kali yang ngaku-ngaku jadi temmen-temen aku.
“fisha, kamu kok ngomong gitu sih. Kita kan sahabat kamu.” Kata visha marah.
“Udah lah sha kita pergi aja yuk.” Kata nia sambil melirik sinis ke fisha.
Tiba-tiba datang ayu dan dena.
“Hai sha, pa kabar?” kata ayu.
“Hai yu, baik. Oya ca, ini ayu dan dena temen-temen aku…” Jawab fisha.
“Udah lah sha kita pergi aja yuk.” Kata nia sambil melirik sinis ke fisha.
Dari kejauhan….
“Kok fisha jadi kayak gitu sih? Nggak nganggap kita temennya lagi. Lagian sejak kapan dia temenan sama anak tercentil di sekolah kita itu?” Tanya vita sebel.
“Ah, aku juga ga tau.” Jawab nia.
@
“Ra, tau ga kemarin aku ketemu sama fisha dan kamu tau fisha….” (Tiba-tiba obrolan mereka terputus adanya pengumuman untuk siswa….)
“Panggilan untuk semua anggota pasma. Di harap kumpul di aula sekarang. Terimakasih.” Kata bapak susilo, pembina pasma di sma ini.
“Aku kumpul dulu yah. Dah” kata rara sambil ngacir pergi.
“Tuh, rara juga. Sejak ikut pasma. ih, jadi sok sibuk gitu. Sampe-sampe ga da waktu buat kita lagi, padahal kan aku mo ngomong masalah fisha. Liza juga, udah dua minggu ga nelfon-nelfon n’ kalau di hubungi susahnya minta ampun” kata vita kesel.
“Iya nih, sekarang kalau waktunya belajar bareng pasti yang datang Cuma kita berdua. Malez banget ga sih? Yang paling kebangetan tuh fisha, aku ga nyangka dia bisa setega itu sama kita.” tambah nia.
@
Seminggu kemudian…
“Nia, fisha hari ini masuk kan? Kok ga ikut ke sini? Kemana sih dia?” Tanya rara.
“Au, emang gue pikiran.” Kata nia judes.
“Kok kamu ngomong gitu sih sam fisha?” Tanya rara heran.
“O… jadi kamu masih peduli kita? Aku kira kamu udah lupa ama kita.” Jawab vita sinis. “udah deh urisan aja tuh pasma!!! Ga usah ngurusin kita lagi.” Lanjutnya sambil ninggalin rara sendirian.
“Tapi kan sekarang urusan pasma udah selesai. Vita, nia… tunggu” teriak rara.
@
Rara pergi menuju kantin sendirian… disana dia bertemu dengan fisha yang sedang asik ngobrol sama ayu dan dena.
“Sha, kemana aja loe?” Tanya rara. Fisha hanya diem mendengar pertanyaan rara itu.
“Sha, kamu denger aku ngomong ga sih?” Tanya rara sebel.
“Eh, ga usah nyolot gitu ngapa. Dia diem tuh karena dia tuh dah ga mau jalan sama kalian lagi yang kampungan itu!!!!” kata Ayu.
“Eh, loe ga usah ikut campur deh!!! Ini tuh urusan aku ama fisha.” Jawab rara.
“Sekarang fisha tuh temen kita so urusan dia jadi urusan kita juga sekarang.” Bentak dena.
“Oh… loe ngajak berantem? Sha, loe kok diem aja sih? Lagian ngapai coba kamu sama si centil-centil ini.” Kata rara.
“Apa loe bilang?” kata dena hampir marah.
“Ayu, dena kita pergi aja dari sini yuk?!!!” lerai fisha. (fisha,ayu dan dena lalu pergi ninggalin rara sendirian)
“Fisha….?!! Sekarang aku tau masalahnya.” Kata rara dalam hati.
@
Sebulan kemudian……..
“Hai…. Surprise….” Teriak liza.
“Ha…. Liza!!!! kamu kapan pulang?” Tanya vita senang.
“Kemarin. Aku sengaja ga bilang kalian soalnya aku mo bikin surprise.” Kata liza. “oya, fisha sama rara mana?” Tanya liza heran.
“Banyak kejadian yang udah terjadi sama kita selama kamu pergi.” Kata nia sedih.
“Maksud kamu?” Tanya liza heran.
“Fisha sekarang udah jadi artis seperti keinginannya lalu rara dia udah berhasil masuk klub pasma.” Kata nia.
“Bagus dong kalau gitu.” Jawab liza.
“Bagus apanya gara-gara itu kita jadi tinggal berdua aja. Rara sibuk dengan kegiatan pasmanya dan fisha ga mau bertemen ama kita lagi coz sekarang dia udah jadi bintang.” Kata vita sedih.
“Emang kenapa fisha ga mau temenan ama kalian lagi?” Tanya liza masih ga ngerti.
“Dia nganggep kita tuh ga lefel lagi sama dia so sekarang dia temenan ama ayu dan dena, anak kecentilan itu.” Jawab nia.
Tiba-tiba rara datang….
“liza, aku kangen ama kamu.” Kata rara. “Oya temen-temen aku mo minta maaf sama kalian b’coz selama ini akuk tuh nyuekin kalian gara-gara acara pasma itu. Aku janji deh ga akan lakuin kesalahan itu lagi.” Kata rara.
“Janji” kata nia.
“Janji” jawab rara. (lalu mereka berempat berpelukan)
“Temen-temen.” Panggil fisha.
“Aku tau, aku udah banyak salah sama kalian. Aku tuh sempet malu punya temen kalian tapi sekarang aku sadar kalau hal itu tuh salah banget. kalian tuh hal yang paling indah yang pernah aku miliki selami ini. Aku nyesel, aku minta maaf. Aku sadar kesalahan aku kali ini tuh sangat fatal banget, dan aku terlalu jahat tuk dapetin maaf kalian. Yang penting aku pengen kalian semua tau. Aku sayang ama kalian semua sampai kapan pun.” Kata fisha sedih sambil mo pergi ninggalin mereka.
“Fisha, siapa bilang kamu jahat? Dan siapa bilang kamu ga pantes dapetin maaf dari kita? Kamu tuh sahabat kita fis, kita udah maafin kalian kok.” Kata liza.
“Iya sha.” Kata rara, nia dan vita kompak.
“Makasih… kalian memang sahabat ter baikku.” Kata fisha.
“Lalu ayu dan dena gimana?” Tanya liza.
“Mereka ninggalin aku saat aku bilang aku bukan artis lagi, padahal itu bohong. Aku Cuma mo ngetes mereka.” Jawab fisha.
“oh. Gitu.” Kata ani menanggapi.
“Jadi kita sahabat yang terbaik kan?” kata vita sambil tertawa di ikuti ke empat sahabatnya itu. (tiba-tiba ada pengumuman)
“Semua anggota pasma harap kumpul di aola sekarang.” Kata pak susilo.
Semuanya memandang rara.
“Tenang aja aku dah keluar kok dari pasma.” Kata rara membuat keempat temannya tertawa.
“Oya satu lagi, aku juga mo berhenti jadi artis. Aku lebih pilih kalian… my friendship” kata fisha
Semunya tertawa dan kini kekompakan& kegembiraaan mereka kembali lagi seperti dulu.
“Temen-temen main tebak-tebakan judul filem yuk?” ajak liza.
“Oke, dan yang ga bisa njawab harus nyanyi di depan kelas. Setuju ga temen-temen.” kata nia.
“E…kalau hukumanya itu aku ga mau ikut ah..., E…besokkan Kita mau belajar bareng, gimana kalau belajar barengnya di tempat yang kalah.” Kata rara memberi ide.
“Oke, yuk kita main….. ABC-M, M…” kata Fisha.
“Misteri Ilahi” Kata Rara
“Misteri gunung berapi ” kata nia
“M” jawab nia
“Mimpi manis” Jawab vita.
“Mimpiku di rumah susun” jawab liza.
Ha…..(semua tertawa mendengar jawaban itu)
“liza…liza mana ada judul filem ‘mimpiku di rumah susun’ yang ada tuh cintaku di rumah susun kalie….” Kata vita sambil tertawa.
“Ya udah berarti yang kalah kamu, liz besok jangan lupan nyediain makan yang buanyak yah.” Kata Nia.
“Nia….nia… Makanan melulu yang kamu pikirin. Oya liz, jangan lupa minumannya skalian yah!!! He…..” canda fisha sambil tertawa sambil di ikuti anak lainnya.
“Hu….. kamu sha, ga beda jauh ama nia.” Jawab liza.
Lalu mereka semuanya tertawa……. Mereka ga sadar kalau dari setadi mereka di lihatin terus sama ayu dan dena yang iri dengan keceriaan rara dan kawan kawannya.
“lihat tuh yu, ih kecentilann banget sih mereka.” Kata dena sambil ngelirik ke rara dan teman-temannya.
“Iya…. Yebelin banget sih. Lihat aja entar, kalian ga kan bisa ketawa selepas itu lagi.” Kata ayu sinis.
“Kamu yakin, yu?” kata dena ragu.
“Yakin dong!!!! Jangan panggil aku ayu kalau ga bisa buat mereka pecah.” Kata ayu sinis.
@
Seminggu kemudian…….
“Temen-temen, aku mo ngomong serius ama kalian.” Kata lisa tiba-tiba.
“Ngomong aja kali, ga usah pasang tampang serius gitu. Aku kan jadi takut nih.” Kata fisha.
“Ha…..” mereka ber 4 tertawa.
“Aku serius!!!!” Bentak lisa.
“Sejak kapan lis, kamu sok serius gitu? Biasanya kamu kan yang paling aneh.” Lanjut rara. (mereka ber4 masih tertawa melihat tampang sobatnya yg biasa ceria jadi sok serius gitu.)
“Ah… kalian dengerin aku dulu dong!!!! bokap aku mo tugas ke luar kota.” Kata liza.
“O…jadi gitu? Aku kira apaan. Berarti kamu dirumah Cuma sama nyokap kamu dong lis, oke deh nanti kita temanin?” kata nia masih bercanda.
“Bukan gitu…. Maksud aku bukan hanya bokap. Aku juga…. Aku juga ikut, jadi aku harus pindah sekolah.”
“Hah????????????” kata temen2 liza ga percaya. (semuanyya menjadi sedih)
“Berapa lama?” Tanya vita
“Aku ga tau, bisa setahun, dua tahun atau lebih.” Kata liza sedih. “Tapi, aku janji tiap 1 minggu sekali aku akan telfon kalian deh?”
“liza, jangan lupakan kami yah.” Kata rara sambil nangis. (lalu mereka ber 5 berpelukan)
“Tentu aja. Aku ga kan lupain kalian semuanya. Kalian tuh temen terbaik aku yang pernah aku miliki.” Kata liza.
@
Setelah liza pergi ke luar kota. Smuanya berubah, mereka ber empat menjadi kelihatan murung. Ga seceria dulu. Trus, satu bulan kemudian….
“Hai temen-temen… pa kabar nih?” kata liza dari sebrang.
“Liza? Kamu kemana aja liz, katanya seminggu sekali mo nelfon nyatanya udah sebulan nih kamu baru nelfon aku. kita kangen banget ama kamu!!!! Ga da kamu ga seru nih.” Kata vita.
“Baru sebulan aku tinggalin, kalian udah kangen. Tuh kan ga da aku, ga seru kan? Kata liza bercanda.
“Huh Gr tuh. Oya lis, gimana disana? Kamu betah ga?” kata rara.
“Betah dong. kan ga da kalian yang ngerjain aku.” Kata liza sambil tertawa.
“Jahat!!!!!!!!!!” teriak mereka ber4 kompak.
“Ga, ding Cuma bercanda. Sebenernya aku juga kangeeeeen banget ama kalian. Di sini ga seru, ga da temen yang kaya kalian. Unik, unik gitu loh.” Kata liza masih bercandi.
“Ya iya lah, kita gitu loh? Ga da duanya deh….” kata nia bangga.
Ha…. Semuanya tertawa. (sekarang mereka ber4 jadi semangat lagi)
“Eh, udah yah kapan-kapan kita sambung lagi. Oke!!!” kata liza pamit.
“Ocre deh…eh, maksud aku oke.” Kata rara sambil tertawa di sambung teman-teman lainnya.
@
“Eh, temen-temen aku punya kabar baik nih” Kata fisha.
“Kabar baik apa?” Tanya rara penasaran.
“Bentar lagi mimpi aku jadi kenyataan, aku mo ikut suting film.” Kata fisha senang.
“wah, slamat yah fis kalau gitu. Ngomong-ngomong kamu mo suting film yang judulnya apa? Trus kiamu di situ sebagai sapa?” Tanya nia masih penasaran
“Judulnya the friendship, di sana aku jadi giza. Salah satu peran utamanya.” Terangnya.
“Trus critanya gimana.” Tanya vita.
“Wah itu mah rahasia perusahaan, tunggu aja tanggal mainnya.” Jawab fisha sambil tertawa.
“Huh….” Kata rara, nia, vita kompak.
“Aduh…temen-temen aku kumpul pasma dulu yah. Bentar lagi kan kita mo ngadain rock claimbing so aku harus nyiapin semuanya deh. Aku harap kalian ngertiin aku yah…” kata rara merasa bersalah.
“Oh, don’t worry kita ngertiin kamu kok so udah sana kumpul nanti terlambat lagi.” Kata vita mewakili ke tiga temenya ngomong.
“Thanks ya semua, aku kumpul dulu.” Kata rara sambil pergi ninggalin mereka.
@
Seminggu kemudian….. nia dan vita ga sengaja lewat di tempat suting filmnya fisha. Mereka melihat fisha sedang asik ngobrol sama temen artisnya.
“Hai fis,… wah mba aca septiani yah, yang maen film my hearth itu kan? Minta tandatanganya dong.” kata vita histeris.
Lalu aca memberikan tandatangannya ke vita dan nia.
“Kampungan.” Kata fisha dalam hati.
“Ini temen-temen kamu sha? Lucu-lucu banget yah.” Tanya aca tiba-tiba.
“Ih, bukan. Aku ga kenal kok sama mereka. Merekanya aja kali yang ngaku-ngaku jadi temmen-temen aku.
“fisha, kamu kok ngomong gitu sih. Kita kan sahabat kamu.” Kata visha marah.
“Udah lah sha kita pergi aja yuk.” Kata nia sambil melirik sinis ke fisha.
Tiba-tiba datang ayu dan dena.
“Hai sha, pa kabar?” kata ayu.
“Hai yu, baik. Oya ca, ini ayu dan dena temen-temen aku…” Jawab fisha.
“Udah lah sha kita pergi aja yuk.” Kata nia sambil melirik sinis ke fisha.
Dari kejauhan….
“Kok fisha jadi kayak gitu sih? Nggak nganggap kita temennya lagi. Lagian sejak kapan dia temenan sama anak tercentil di sekolah kita itu?” Tanya vita sebel.
“Ah, aku juga ga tau.” Jawab nia.
@
“Ra, tau ga kemarin aku ketemu sama fisha dan kamu tau fisha….” (Tiba-tiba obrolan mereka terputus adanya pengumuman untuk siswa….)
“Panggilan untuk semua anggota pasma. Di harap kumpul di aula sekarang. Terimakasih.” Kata bapak susilo, pembina pasma di sma ini.
“Aku kumpul dulu yah. Dah” kata rara sambil ngacir pergi.
“Tuh, rara juga. Sejak ikut pasma. ih, jadi sok sibuk gitu. Sampe-sampe ga da waktu buat kita lagi, padahal kan aku mo ngomong masalah fisha. Liza juga, udah dua minggu ga nelfon-nelfon n’ kalau di hubungi susahnya minta ampun” kata vita kesel.
“Iya nih, sekarang kalau waktunya belajar bareng pasti yang datang Cuma kita berdua. Malez banget ga sih? Yang paling kebangetan tuh fisha, aku ga nyangka dia bisa setega itu sama kita.” tambah nia.
@
Seminggu kemudian…
“Nia, fisha hari ini masuk kan? Kok ga ikut ke sini? Kemana sih dia?” Tanya rara.
“Au, emang gue pikiran.” Kata nia judes.
“Kok kamu ngomong gitu sih sam fisha?” Tanya rara heran.
“O… jadi kamu masih peduli kita? Aku kira kamu udah lupa ama kita.” Jawab vita sinis. “udah deh urisan aja tuh pasma!!! Ga usah ngurusin kita lagi.” Lanjutnya sambil ninggalin rara sendirian.
“Tapi kan sekarang urusan pasma udah selesai. Vita, nia… tunggu” teriak rara.
@
Rara pergi menuju kantin sendirian… disana dia bertemu dengan fisha yang sedang asik ngobrol sama ayu dan dena.
“Sha, kemana aja loe?” Tanya rara. Fisha hanya diem mendengar pertanyaan rara itu.
“Sha, kamu denger aku ngomong ga sih?” Tanya rara sebel.
“Eh, ga usah nyolot gitu ngapa. Dia diem tuh karena dia tuh dah ga mau jalan sama kalian lagi yang kampungan itu!!!!” kata Ayu.
“Eh, loe ga usah ikut campur deh!!! Ini tuh urusan aku ama fisha.” Jawab rara.
“Sekarang fisha tuh temen kita so urusan dia jadi urusan kita juga sekarang.” Bentak dena.
“Oh… loe ngajak berantem? Sha, loe kok diem aja sih? Lagian ngapai coba kamu sama si centil-centil ini.” Kata rara.
“Apa loe bilang?” kata dena hampir marah.
“Ayu, dena kita pergi aja dari sini yuk?!!!” lerai fisha. (fisha,ayu dan dena lalu pergi ninggalin rara sendirian)
“Fisha….?!! Sekarang aku tau masalahnya.” Kata rara dalam hati.
@
Sebulan kemudian……..
“Hai…. Surprise….” Teriak liza.
“Ha…. Liza!!!! kamu kapan pulang?” Tanya vita senang.
“Kemarin. Aku sengaja ga bilang kalian soalnya aku mo bikin surprise.” Kata liza. “oya, fisha sama rara mana?” Tanya liza heran.
“Banyak kejadian yang udah terjadi sama kita selama kamu pergi.” Kata nia sedih.
“Maksud kamu?” Tanya liza heran.
“Fisha sekarang udah jadi artis seperti keinginannya lalu rara dia udah berhasil masuk klub pasma.” Kata nia.
“Bagus dong kalau gitu.” Jawab liza.
“Bagus apanya gara-gara itu kita jadi tinggal berdua aja. Rara sibuk dengan kegiatan pasmanya dan fisha ga mau bertemen ama kita lagi coz sekarang dia udah jadi bintang.” Kata vita sedih.
“Emang kenapa fisha ga mau temenan ama kalian lagi?” Tanya liza masih ga ngerti.
“Dia nganggep kita tuh ga lefel lagi sama dia so sekarang dia temenan ama ayu dan dena, anak kecentilan itu.” Jawab nia.
Tiba-tiba rara datang….
“liza, aku kangen ama kamu.” Kata rara. “Oya temen-temen aku mo minta maaf sama kalian b’coz selama ini akuk tuh nyuekin kalian gara-gara acara pasma itu. Aku janji deh ga akan lakuin kesalahan itu lagi.” Kata rara.
“Janji” kata nia.
“Janji” jawab rara. (lalu mereka berempat berpelukan)
“Temen-temen.” Panggil fisha.
“Aku tau, aku udah banyak salah sama kalian. Aku tuh sempet malu punya temen kalian tapi sekarang aku sadar kalau hal itu tuh salah banget. kalian tuh hal yang paling indah yang pernah aku miliki selami ini. Aku nyesel, aku minta maaf. Aku sadar kesalahan aku kali ini tuh sangat fatal banget, dan aku terlalu jahat tuk dapetin maaf kalian. Yang penting aku pengen kalian semua tau. Aku sayang ama kalian semua sampai kapan pun.” Kata fisha sedih sambil mo pergi ninggalin mereka.
“Fisha, siapa bilang kamu jahat? Dan siapa bilang kamu ga pantes dapetin maaf dari kita? Kamu tuh sahabat kita fis, kita udah maafin kalian kok.” Kata liza.
“Iya sha.” Kata rara, nia dan vita kompak.
“Makasih… kalian memang sahabat ter baikku.” Kata fisha.
“Lalu ayu dan dena gimana?” Tanya liza.
“Mereka ninggalin aku saat aku bilang aku bukan artis lagi, padahal itu bohong. Aku Cuma mo ngetes mereka.” Jawab fisha.
“oh. Gitu.” Kata ani menanggapi.
“Jadi kita sahabat yang terbaik kan?” kata vita sambil tertawa di ikuti ke empat sahabatnya itu. (tiba-tiba ada pengumuman)
“Semua anggota pasma harap kumpul di aola sekarang.” Kata pak susilo.
Semuanya memandang rara.
“Tenang aja aku dah keluar kok dari pasma.” Kata rara membuat keempat temannya tertawa.
“Oya satu lagi, aku juga mo berhenti jadi artis. Aku lebih pilih kalian… my friendship” kata fisha
Semunya tertawa dan kini kekompakan& kegembiraaan mereka kembali lagi seperti dulu.
Pro kontra uan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.
Ujian akhir nasional (UAN) merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan pemerintah. UAN merupakan bentuk lain dari ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang sebelumnya dihapus. Benarkah UAN merupkan alat ukur yang sesuai untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan?
Dari berbagai sudut pandang dapat di analisis baik dari nilai positif (kelebihan) maupun nilai negatif (kelemahan) ujian nasional, dan bagaimanakah alternatif solusi yang terbaik untuk menentukan bagaimana model evaluasi yang baik dalam penentuan kelulusan. Dengan standar kelulusan yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, akhir-akhir ini diketahui bahwa adanya kebijakan UAN menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, baik dari kalangan pendidikan maupun dikalangan non kependidikan. Suatu hal yang wajar, apabila adanya suatu keputusan menimbulkan suatu yang pro dan kontra. Namun pro yang kontra kali ini, patut dipikirkan oleh pemerintah dalam hal ini jajaran Pemerintah yang berkaitan dengan Pendidikan Nasional. Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional?
2. Mengapa Ujian Nasional menuai protes?
3. Apakah Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak?
C. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional,
2. Untuk mengetahui mengapa Ujian Nasional menuai protes,
3. untuk mengetahui apakah Ujian nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak.
D. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapakan dapat memberikan manfaat, yaitu:
1. memberikan informasi tentang tujuan dilaksanakannya ujian nasional,
2. memberikan informasi tentang alasan mengapa ujian nasional menuai protes,
3. memberikan informasi tentang apakah Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional
Ujian Nasional dimaksudkan oleh pemerintah (Depdiknas) untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pro kontra seputar UN tidak seharusnya terjadi kalau semua pihak saling memahami dan menempatkan UN secara proporsional
Pihak pemerintah melalui Depdiknas harus merancang sistem ujian atau penilaian yang sistematis, bertahap dan berkelanjutan. Tujuan diadakannya Ujian Nasional adalah:
a. Sistem penilaian harus dapat difungsikan untuk mendeteksi potensi dan kompetensi siswa sekaligus bisa memetakan kompetensi guru dalam keberhasilan pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menindaklanjuti hasil UN dengan berbagai program yang dapat meningkatkan mutu pendidikan secara komprehensif. Sistem penilaian (UN) harus mampu:
1. memberi informasi yang akurat
2. mendorong siswa untuk belajar
3. memotivasi guru dalam pembelajaran
4. meningkatkan kinerja lembaga
5. dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan sistem penilaian yang demikian diharapkan secara berangsur-angsur mutu pendidikan di tanah air akan meningkat.
2. Alasan mengapa Ujian Nasional Menuai Protes
Ketentuan baru UN oleh Depdiknas yang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional menuai protes dari beberapa kalangan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
• Pertama, Kurangnya sosialisasi dari pihak Depdiknas.
Kebijakan UN terkesan mendadak karena seringkali diinformasikan beberapa bulan menjelang pelaksanaan UN kepada pihak-pihak terkait. Seperti informasi UN tahun ajaran 2005/2006 baru disosialisasikan 18 Oktober 2005 (Kompas, 19/10/2005). Dengan waktu yang singkat ini sepertinya sulit bagi pihak-pihak yang terkait, terutama pihak sekolah untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi UN ini. Pihak sekolah menjadi kaget dan gugup menghadapi kebijakan baru UN.
Seharusnya pemerintah melalui Depdiknas mensosialisasikan UN ini secara sistematis, bertahap dan berkelanjutan. Misalnya, untuk lima tahun ke depan akan dilakukan UN dengan standar kelulusan yang berbeda. Ujian Nasional yang pertama kali diperkenalkan tahun ajaran 2002/2003 dengan istilah Ujian Akhir Nasional (UAN) seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dan meningkat dari tahun ke tahun untuk lima tahun kedepan. Contohnya, untuk tahun ajaran 2002/2003 standar kelulusan 3,01; tahun ajaran 2003/2004 standar kelulusan 4,01; tahun ajaran 2004/2005 standar kelulusan 4,26; tahun ajaran 2005/2006 standar kelulusan 4,50 dan tahun ajaran 2006/2007 standar kelulusan 5,01. Dengan penetapan standar kelulusan yang sistematis, bertahap dan berkelanjutan maka pihak-pihak yang terkait di lapangan (dinas pendidikan, sekolah, guru, siswa dan orang tua) dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
• Kedua, adanya disparitas yang tinggi tentang mutu sekolah baik dalam satu daerah maupun antar daerah.
Realitas di lapangan menunjukan mutu sekolah berbeda-beda, baik dari aspek siswa, guru, fasilitas, sumber dana, maupun manajemen. Dengan perbedaan ini tentu kurang bijaksana kalau diterapkan standar yang sama untuk persyaratan kelulusan. Seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dengan memperhatikan kondisi riil daerah dan sekolah.
• Ketiga, hasil UN yang hanya menguji beberapa mata pelajaran dan hanya bersifat kognitif tidak serta merta dapat dijadikan indikator tentang mutu pendidikan.
Kalangan yang menolak UN berpandangan bahwa untuk mengukur standar mutu pendidikan harus dilihat struktur pendidikan secara menyeluruh termasuk non-akademis, proses dan input pendidikan.
Meningkatkan standar mutu pendidikan tentu tidak sesederhana hanya dengan meningkatkan angka standar kelulusan. Secara substansial harus ditopang dengan pembenahan-pembenahan persoalan pendidikan secara mendasar dan komprehensif, seperti gedung sekolahan yang rusak berat, banyaknya siswa putus sekolah, kekurangan guru, kekurangan buku pelajaran, penyediaan komputer yang terbatas, dan laboratorium yang belum standar serta persoalan pendidikan lainmya.
• Keempat, hasil UN selama ini tidak ada tindak lanjutnya.
Para praktisi pendidikan, terutama guru selama ini kurang merasakan adanya manfaat nyata dari UN, terutama dalam hal peningkatan kualitas mengajar. Ujian Nasional lebih sekedar kegiatan rutin tahunan. Seharusnya pasca UN dilakukan pelatihan intensif terhadap guru bidang studi yang siswanya banyak yang gagal dalam UN.
• Kelima, UN (di SMA/SMK) kurang mempunyai relevansi dengan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Siswa SMA yang dinyatakan lulus dengan nilai UN yang tinggi tetap harus ikut seleksi untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Sepertinya tidak ada koordinasi antara Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Pendidikan Tinggi. Pihak Perguruan Tinggi sepertinya “tidak percaya” dengan hasil UN yang diselenggarakan manajemen pendidikan dasar dan menengah. Padahal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 68 dinyatakan bahwa hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Kelima alasan diatas menimbulkan aksi-aksi protes dari beberapa kalangan seputar UN, terjadi ketakutan yang berlebihan dari pihak-pihak yang berkecimpung secara langsung dalam pendidikan (Dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa) terhadap hasil UN. Mereka seakan takut menerima kenyataan kalau nanti banyak siswa yang tidak lulus dalam UN, sehingga mereka berupaya menolak UN yang dianggap merugikan. Ketakutan mereka disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
• Pertama, tradisi kelulusan 100%. Sistem ujian sekolah yang berlaku mulai tahun 1965 dan diganti dengan sistem evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) yang mulai diterapkan tahun 1982 seolah “meninabobokan” para pelaku pendidikan di lapangan, terutama guru dan kepala sekolah.
Dengan sistem ini dimungkinkan siswa dapat lulus 100%, karena sekolah (guru dan pihak lainnya) dapat bermain-main dengan angka agar kelulusan dapat mencapai 100%. Kesan adanya “mark up” nilai sulit dihindari. Tanpa bermaksud memojokan, kesan itu mudah diketahui dari nilai yang diperoleh siswa saat mengikuti Ebtanas. Dengan nilai ebtanas murni (NEM) di bawah angka tiga banyak siswa dinyatakan lulus, karena nilai mata pelajaran lain ditinggikan, sehingga nilai rata-rata melampaui batas minimal nilai yang dipersyaratkan untuk bisa lulus ujian (misalnya rata-rata 6,00).
Tradisi kelulusan 100% sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip pendidikan, karena tidak mendorong siswa untuk belajar keras dan guru untuk bekerja keras. Guru tidak tertantang oleh keadaan untuk lebih mempersiapkan diri sebelum masuk ruang kelas. Tidak ada budaya kompetisi baik bagi siswa maupun guru, sebab nantinya juga lulus 100%.
• Kedua, adanya budaya malu terhadap kekurangan diri sendiri.
Ada kekhawatiran melalui hasil UN akan menunjukan lemahnya kinerja dan kompetensi para praktisi pendidikan di lapangan selama ini. Sehingga ada kesan bahwa selama ini ada upaya mengadakan manipulasi terhadap hasil UN, seperti yang dikatakan Ketua Masyarakat Pendidikan Riau Alfian Djoremi dimana demi memenuhi target kelulusan, akan terjadi kesepakatan para pengajar untuk membocorkan jawaban (Kompas, 22/10/2005).
Kalau memang praktisi pendidikan di lapangan sudah merasa bekerja secara profesional, maka tidak akan takut dengan standar kelulusan 4,50.
• Ketiga, adanya kekhawatiran akan terjadinya keresahan dan gejolak sosial di masyarakat.
Dengan banyaknya siswa yang tidak lulus dalam UN ada kekhawatiran dari beberapa kalangan akan terjadi gejolak sosial. Pandangan ini kurang berdasar, karena sudah saatnya masyarakat Indonesia diajarkan mau menerima kenyataan sepahit apapun. Sudah saatnya masyarakat Indonesia dididik untuk bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Apa Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak
Dari alasan-alasan diatas sebaikannya Ujian Nasional tetap dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional namun pemerintah harus lebih memperhatikan kendala-kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional tersebut. Yaitu diantaranya dengan cara:
a. Lebih meningkatkan sosialisasi tentang Ujian Nasional
b. Meningkatkan relefansi antara Ujian Nasional dengan ujian masuk Perguruan.
c. Menindaklanjuti Ujian Nasional dengan sebaiknya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan bahwa:
a. Tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional adalah untuk Meningkatkan mutu pendidikan dengan menindaklanjuti hasil UN dengan berbagai program yang dapat meningkatkan mutu pendidikan secara komprehensif dan dapat mendeteksi potensi dan kompetensi siswa sekaligus bisa memetakan kompetensi guru dalam keberhasilan pembelajaran di kelas.
b. Alasan mengapa Ujian Nasional Menuai Protes
1. Kurangnya sosialisasi dari pihak Depdiknas.
2. Adanya disparitas yang tinggi tentang mutu sekolah baik dalam satu daerah maupun antar daerah.
3. Hasil UN yang hanya menguji beberapa mata pelajaran dan hanya bersifat kognitif tidak serta merta dapat dijadikan indikator tentang mutu pendidikan.
4. Hasil UN selama ini tidak ada tindak lanjutnya.
5. UN (di SMA/SMK) kurang mempunyai relevansi dengan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
c. Dari alasan-alasan yang ada sebaiknya Ujian Nasional tetap dilaksanakan karena dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, namun pemerintah harus lebih memperhatikan kendala-kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional tersebut.
B. Saran
Saran untuk pemerintah dan masyarakat:
a. Seharusnya pemerintah melalui Depdiknas mensosialisasikan UN ini secara sistematis, bertahap dan berkelanjutan
b. Realitas di lapangan menunjukan mutu sekolah berbeda-beda, baik dari aspek siswa, guru, fasilitas, sumber dana, maupun manajemen. Dengan perbedaan ini tentu kurang bijaksana kalau diterapkan standar yang sama untuk persyaratan kelulusan. Seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dengan memperhatikan kondisi riil daerah dan sekolah.
c. Para praktisi pendidikan, terutama guru selama ini kurang merasakan adanya manfaat nyata dari UN, terutama dalam hal peningkatan kualitas mengajar. Ujian Nasional lebih sekedar kegiatan rutin tahunan. Seharusnya pasca UN dilakukan pelatihan intensif terhadap guru bidang studi yang siswanya banyak yang gagal dalam UN.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.lpmpdki.web.id/Opinion/PRO-KONTRA-Seputar-Ujian-Nasional.html
http://www.lpmpdki.web.id/Opinion/UN-dan-Peran-Sekolah.html
http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/05/pro-kontra-ujian-nasional.html
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.
Ujian akhir nasional (UAN) merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan pemerintah. UAN merupakan bentuk lain dari ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang sebelumnya dihapus. Benarkah UAN merupkan alat ukur yang sesuai untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan?
Dari berbagai sudut pandang dapat di analisis baik dari nilai positif (kelebihan) maupun nilai negatif (kelemahan) ujian nasional, dan bagaimanakah alternatif solusi yang terbaik untuk menentukan bagaimana model evaluasi yang baik dalam penentuan kelulusan. Dengan standar kelulusan yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, akhir-akhir ini diketahui bahwa adanya kebijakan UAN menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, baik dari kalangan pendidikan maupun dikalangan non kependidikan. Suatu hal yang wajar, apabila adanya suatu keputusan menimbulkan suatu yang pro dan kontra. Namun pro yang kontra kali ini, patut dipikirkan oleh pemerintah dalam hal ini jajaran Pemerintah yang berkaitan dengan Pendidikan Nasional. Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional?
2. Mengapa Ujian Nasional menuai protes?
3. Apakah Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak?
C. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional,
2. Untuk mengetahui mengapa Ujian Nasional menuai protes,
3. untuk mengetahui apakah Ujian nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak.
D. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapakan dapat memberikan manfaat, yaitu:
1. memberikan informasi tentang tujuan dilaksanakannya ujian nasional,
2. memberikan informasi tentang alasan mengapa ujian nasional menuai protes,
3. memberikan informasi tentang apakah Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional
Ujian Nasional dimaksudkan oleh pemerintah (Depdiknas) untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pro kontra seputar UN tidak seharusnya terjadi kalau semua pihak saling memahami dan menempatkan UN secara proporsional
Pihak pemerintah melalui Depdiknas harus merancang sistem ujian atau penilaian yang sistematis, bertahap dan berkelanjutan. Tujuan diadakannya Ujian Nasional adalah:
a. Sistem penilaian harus dapat difungsikan untuk mendeteksi potensi dan kompetensi siswa sekaligus bisa memetakan kompetensi guru dalam keberhasilan pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menindaklanjuti hasil UN dengan berbagai program yang dapat meningkatkan mutu pendidikan secara komprehensif. Sistem penilaian (UN) harus mampu:
1. memberi informasi yang akurat
2. mendorong siswa untuk belajar
3. memotivasi guru dalam pembelajaran
4. meningkatkan kinerja lembaga
5. dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan sistem penilaian yang demikian diharapkan secara berangsur-angsur mutu pendidikan di tanah air akan meningkat.
2. Alasan mengapa Ujian Nasional Menuai Protes
Ketentuan baru UN oleh Depdiknas yang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional menuai protes dari beberapa kalangan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
• Pertama, Kurangnya sosialisasi dari pihak Depdiknas.
Kebijakan UN terkesan mendadak karena seringkali diinformasikan beberapa bulan menjelang pelaksanaan UN kepada pihak-pihak terkait. Seperti informasi UN tahun ajaran 2005/2006 baru disosialisasikan 18 Oktober 2005 (Kompas, 19/10/2005). Dengan waktu yang singkat ini sepertinya sulit bagi pihak-pihak yang terkait, terutama pihak sekolah untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi UN ini. Pihak sekolah menjadi kaget dan gugup menghadapi kebijakan baru UN.
Seharusnya pemerintah melalui Depdiknas mensosialisasikan UN ini secara sistematis, bertahap dan berkelanjutan. Misalnya, untuk lima tahun ke depan akan dilakukan UN dengan standar kelulusan yang berbeda. Ujian Nasional yang pertama kali diperkenalkan tahun ajaran 2002/2003 dengan istilah Ujian Akhir Nasional (UAN) seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dan meningkat dari tahun ke tahun untuk lima tahun kedepan. Contohnya, untuk tahun ajaran 2002/2003 standar kelulusan 3,01; tahun ajaran 2003/2004 standar kelulusan 4,01; tahun ajaran 2004/2005 standar kelulusan 4,26; tahun ajaran 2005/2006 standar kelulusan 4,50 dan tahun ajaran 2006/2007 standar kelulusan 5,01. Dengan penetapan standar kelulusan yang sistematis, bertahap dan berkelanjutan maka pihak-pihak yang terkait di lapangan (dinas pendidikan, sekolah, guru, siswa dan orang tua) dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
• Kedua, adanya disparitas yang tinggi tentang mutu sekolah baik dalam satu daerah maupun antar daerah.
Realitas di lapangan menunjukan mutu sekolah berbeda-beda, baik dari aspek siswa, guru, fasilitas, sumber dana, maupun manajemen. Dengan perbedaan ini tentu kurang bijaksana kalau diterapkan standar yang sama untuk persyaratan kelulusan. Seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dengan memperhatikan kondisi riil daerah dan sekolah.
• Ketiga, hasil UN yang hanya menguji beberapa mata pelajaran dan hanya bersifat kognitif tidak serta merta dapat dijadikan indikator tentang mutu pendidikan.
Kalangan yang menolak UN berpandangan bahwa untuk mengukur standar mutu pendidikan harus dilihat struktur pendidikan secara menyeluruh termasuk non-akademis, proses dan input pendidikan.
Meningkatkan standar mutu pendidikan tentu tidak sesederhana hanya dengan meningkatkan angka standar kelulusan. Secara substansial harus ditopang dengan pembenahan-pembenahan persoalan pendidikan secara mendasar dan komprehensif, seperti gedung sekolahan yang rusak berat, banyaknya siswa putus sekolah, kekurangan guru, kekurangan buku pelajaran, penyediaan komputer yang terbatas, dan laboratorium yang belum standar serta persoalan pendidikan lainmya.
• Keempat, hasil UN selama ini tidak ada tindak lanjutnya.
Para praktisi pendidikan, terutama guru selama ini kurang merasakan adanya manfaat nyata dari UN, terutama dalam hal peningkatan kualitas mengajar. Ujian Nasional lebih sekedar kegiatan rutin tahunan. Seharusnya pasca UN dilakukan pelatihan intensif terhadap guru bidang studi yang siswanya banyak yang gagal dalam UN.
• Kelima, UN (di SMA/SMK) kurang mempunyai relevansi dengan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Siswa SMA yang dinyatakan lulus dengan nilai UN yang tinggi tetap harus ikut seleksi untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Sepertinya tidak ada koordinasi antara Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Pendidikan Tinggi. Pihak Perguruan Tinggi sepertinya “tidak percaya” dengan hasil UN yang diselenggarakan manajemen pendidikan dasar dan menengah. Padahal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 68 dinyatakan bahwa hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Kelima alasan diatas menimbulkan aksi-aksi protes dari beberapa kalangan seputar UN, terjadi ketakutan yang berlebihan dari pihak-pihak yang berkecimpung secara langsung dalam pendidikan (Dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa) terhadap hasil UN. Mereka seakan takut menerima kenyataan kalau nanti banyak siswa yang tidak lulus dalam UN, sehingga mereka berupaya menolak UN yang dianggap merugikan. Ketakutan mereka disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
• Pertama, tradisi kelulusan 100%. Sistem ujian sekolah yang berlaku mulai tahun 1965 dan diganti dengan sistem evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) yang mulai diterapkan tahun 1982 seolah “meninabobokan” para pelaku pendidikan di lapangan, terutama guru dan kepala sekolah.
Dengan sistem ini dimungkinkan siswa dapat lulus 100%, karena sekolah (guru dan pihak lainnya) dapat bermain-main dengan angka agar kelulusan dapat mencapai 100%. Kesan adanya “mark up” nilai sulit dihindari. Tanpa bermaksud memojokan, kesan itu mudah diketahui dari nilai yang diperoleh siswa saat mengikuti Ebtanas. Dengan nilai ebtanas murni (NEM) di bawah angka tiga banyak siswa dinyatakan lulus, karena nilai mata pelajaran lain ditinggikan, sehingga nilai rata-rata melampaui batas minimal nilai yang dipersyaratkan untuk bisa lulus ujian (misalnya rata-rata 6,00).
Tradisi kelulusan 100% sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip pendidikan, karena tidak mendorong siswa untuk belajar keras dan guru untuk bekerja keras. Guru tidak tertantang oleh keadaan untuk lebih mempersiapkan diri sebelum masuk ruang kelas. Tidak ada budaya kompetisi baik bagi siswa maupun guru, sebab nantinya juga lulus 100%.
• Kedua, adanya budaya malu terhadap kekurangan diri sendiri.
Ada kekhawatiran melalui hasil UN akan menunjukan lemahnya kinerja dan kompetensi para praktisi pendidikan di lapangan selama ini. Sehingga ada kesan bahwa selama ini ada upaya mengadakan manipulasi terhadap hasil UN, seperti yang dikatakan Ketua Masyarakat Pendidikan Riau Alfian Djoremi dimana demi memenuhi target kelulusan, akan terjadi kesepakatan para pengajar untuk membocorkan jawaban (Kompas, 22/10/2005).
Kalau memang praktisi pendidikan di lapangan sudah merasa bekerja secara profesional, maka tidak akan takut dengan standar kelulusan 4,50.
• Ketiga, adanya kekhawatiran akan terjadinya keresahan dan gejolak sosial di masyarakat.
Dengan banyaknya siswa yang tidak lulus dalam UN ada kekhawatiran dari beberapa kalangan akan terjadi gejolak sosial. Pandangan ini kurang berdasar, karena sudah saatnya masyarakat Indonesia diajarkan mau menerima kenyataan sepahit apapun. Sudah saatnya masyarakat Indonesia dididik untuk bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Apa Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan atau tidak
Dari alasan-alasan diatas sebaikannya Ujian Nasional tetap dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional namun pemerintah harus lebih memperhatikan kendala-kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional tersebut. Yaitu diantaranya dengan cara:
a. Lebih meningkatkan sosialisasi tentang Ujian Nasional
b. Meningkatkan relefansi antara Ujian Nasional dengan ujian masuk Perguruan.
c. Menindaklanjuti Ujian Nasional dengan sebaiknya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan bahwa:
a. Tujuan dilaksanakannya Ujian Nasional adalah untuk Meningkatkan mutu pendidikan dengan menindaklanjuti hasil UN dengan berbagai program yang dapat meningkatkan mutu pendidikan secara komprehensif dan dapat mendeteksi potensi dan kompetensi siswa sekaligus bisa memetakan kompetensi guru dalam keberhasilan pembelajaran di kelas.
b. Alasan mengapa Ujian Nasional Menuai Protes
1. Kurangnya sosialisasi dari pihak Depdiknas.
2. Adanya disparitas yang tinggi tentang mutu sekolah baik dalam satu daerah maupun antar daerah.
3. Hasil UN yang hanya menguji beberapa mata pelajaran dan hanya bersifat kognitif tidak serta merta dapat dijadikan indikator tentang mutu pendidikan.
4. Hasil UN selama ini tidak ada tindak lanjutnya.
5. UN (di SMA/SMK) kurang mempunyai relevansi dengan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
c. Dari alasan-alasan yang ada sebaiknya Ujian Nasional tetap dilaksanakan karena dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, namun pemerintah harus lebih memperhatikan kendala-kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional tersebut.
B. Saran
Saran untuk pemerintah dan masyarakat:
a. Seharusnya pemerintah melalui Depdiknas mensosialisasikan UN ini secara sistematis, bertahap dan berkelanjutan
b. Realitas di lapangan menunjukan mutu sekolah berbeda-beda, baik dari aspek siswa, guru, fasilitas, sumber dana, maupun manajemen. Dengan perbedaan ini tentu kurang bijaksana kalau diterapkan standar yang sama untuk persyaratan kelulusan. Seharusnya Depdiknas menetapkan standar kelulusan yang berbeda dengan memperhatikan kondisi riil daerah dan sekolah.
c. Para praktisi pendidikan, terutama guru selama ini kurang merasakan adanya manfaat nyata dari UN, terutama dalam hal peningkatan kualitas mengajar. Ujian Nasional lebih sekedar kegiatan rutin tahunan. Seharusnya pasca UN dilakukan pelatihan intensif terhadap guru bidang studi yang siswanya banyak yang gagal dalam UN.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.lpmpdki.web.id/Opinion/PRO-KONTRA-Seputar-Ujian-Nasional.html
http://www.lpmpdki.web.id/Opinion/UN-dan-Peran-Sekolah.html
http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/05/pro-kontra-ujian-nasional.html
Pandangan manusia tentang tuhan
BAB 1
Pandangan Manusia Tentang Tuhan
A. Filsafat Ketuhanan
1. Mengenal Tuhan
Ibnu Thufail seorang filosof terkemuka muslim bercerita tentang pikiran filosofis religiusnya. Berikut ceritanya :
Seorang anak kecil bernama Yahya dibuang kesebuah pulau tak berpenghuni dan terpencil. Disana dia diasuh oleh seekor rusa.yahya dikaruniai Allah kecerdasan yang luar biasa. Suatu hari dia berfikir bahwa semua hewan tertutup auratnya dengan kulit dan bulu. Sehingga dia mengambil bulu-bulu burung dan daun-daunnan untuk menutup auratnya. Lalu dia juga melihat api yang membakar hutan itu. api itu diambilnya lalu dicobanya untuk membakar burung yang ternyata rasanya enak. Setelah itu dia mulai berburu hewan untuk dimakan.
Hari berikutnya, tiba-tiba saja rusa yang mengasuhnya sejak kecil mati. Dia heran mengapa rusa itu mati dengan sendiri tanpa ada yang membunuh. Yahya lalu mencoba membedah tubuh rusa itu, mencari-cari penyebab mengapa rusa itu bisa mati. Namun dia tidak menemukan apa-apa. Tubuhnya masih utuh dan lengkap. Lalu dia merenung dan akhirnya yahya mengerti bahwa sebab kematian itu berada diluar badan itu. dari itulah dia mulai mempercayai adanya tuhan yang mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Pada suatu hari seorang yang telah menjalankan syariat nabi bernama salman datang ke pulau tempat tinggal yahya. Lalu salman menceritakan kebenaran-kebenaran yang ia peroleh dari wahyu, sedangkan yahya menceritakan penemuan akalnya sendiri. Akhirnya, kedua orang tersebut dapat saling menerima penjelasan itu dan memperkuat ajaran agama.
Dari cerita yahya ini, Ibn Thufail mencoba menyampaikan beberapa hal yang menarik. Yaitu :
1. Akal dapat berkembang saendiri tanpa bergantung dengan masyarakat yang sudah maju dan dengan akal manusia mampu untuk sampai kepada tuhan.
2. Agama pada azasnya sesuai dengan alam fikiran. Dengan akal manusia dapat menyelami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh agama.
3. Melalui cerita ini Ibn thufail ingin menjelaskan bahwa dia mampu memecahkan masalah antara akal dan agama, akal dan iman serta mencoba menyesuaikan antara kedua pertentangan tersebut.
2. Mencari Tuhan
Seringkali kita terpengaruh terhadap kebenaran sebuah agama hanya lantaran sejarahnya yang begitu mengagumkan, atau hanya lantaran seruan moralnya yang mengharu biru. Padahal dibalik semua itu, boleh jadi terpendam kekeliruan yang sudah sedemikian busuk sehingga pesona moral dan social yang ditampakkan lebih sebagai upaya untuk menyelubungi irrasional keberadaannya.
Pada kacamata agama apapun, Tuhan merupakan konsep dasar yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Tanpa konsep ke-Tuhanan dengan sendirinya agama akan kehilangan legitimasi superiornya. Agama tak ubahnya sekumpulan norma-norma social belaka, tanoa orientasi spiritual apapun.
Ayat yang pertama kali turun :
“Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan , dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan tuhanmu yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Qs. Al-‘Alaq : 1-5 )
Ayat diatas menjelaskan bagaimana Allah mengajarkan membaca dengan melihat sesuatu penciptaan manusia mulai dari bentuk mudhgah (segumpal darah) hingga menjadi bentuk yang sempurna. Kalau kita memahaminya kita bisa menceritakan ke orang lain. Maka secara tidak sadar kita telah mengajarkan ilmu.
Pada proses pembentukan manusia secara biologi, banyak kejadian yang diluah kekuasaan kita. Ternyata kita bukan apa-apa. Kita hanya sebagai saksi atas ‘pekerjaan’ alah yang logis dan mudah diterima oleh siapa saja yang mau berfikir. Dengan cara demikian Allah berkomunikasi memberikan ajarannya melalui “kalam” sehingga manusia menjadi tahu dan berilmu.
Allah yang sebenarnya mengendalikan semua yang ada disemesta alam. Allah yang menggerakan bumi dan bintang-bintang, Allah yang mengatur senyawa-senyawa bereaksi dan butiran-butiran atom bergerak pada porosnya.
Firman Allah :
“kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabutlalu dia berkata kepadanya dan pada bumi ; silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Jawab mereka : kami mengikuti dengan suka hati “(Qs. fushilat ayat 11)
Allah-lah yang menuntun manusia, memberikan inspirasi, ilham dan wahyu. Tubuhnya patuh mengikuti perintah Tuhannya tidak terkecuali orang kafir. Sunnah-sunnah Allah berlaku kepada alam semesta baik yang mikro maupun yang makro.
Jelas pula bahwa dengan jalan pengamatan pada isi bumi, Allah mengungkapkan hokum-hukum alam-Nya dan mengijinkan kita untuk menganalisis kembali bagaimana bumi tercipta dan berkembang, dan mahluk hidup diciptakan serta dievolusikan allah dalam rangka penyempurnaan hingga tercipta manusia.
Namun banyak orang meragukan bagaimana kalau kita tersesat dan ternyata setan yang menjadi guru kita? Sesungguhnya jika kita berserah diri secara total kepada Allah, kita tidak akan tersesat. Karena itu mari kita hilangkan rasa takut tersesat. Rasa takut yang tidak beralasan inilah yang justru menjebak kita untuk berhenti mendekatkan diri kepada Allah. Syetan berhasil memanfaatkan alas an “tersesat” sehingga kita lupa bahwa kita telah dan sedang tersesat.
3. Membuka Hijab
Hijab adalah tirai penutup. Didalam ilmu tasawuf biasa disebut sebagai penghalang lajunya jiwa menuju khaliqnya. Penghalang itu adalah dosa-dosa yang setiap hari kita lakukan. Dosa merupakan kabut yang menutup mata hati, sehingga hati tidak mampu melihat kebenaran yang datang dari Allah. Cahaya Allah tidak bisa ditangkap dengan pasti. Dengan demikian manusia akan selalu berada dalam keraguan atau was-was.
Jika hijab itu dapat terbuka maka segala cara amalan ibadah akan diterapkan untuk memudahkan sampainya seseorang kepada tingkat mukhlisin yaitu orang yang benar-benar berada dalam keadaan rela dan menerima Allah sebagai Tuhannya secara transcendent.
Pernyataan tentang keberadaan Allah sering kali kita mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, bahkan kita mendapatkan cemoohan sebagai orang yang terlalu mengada-ada. Menyatakan keberadaan “Tuhanku” adalah merupakan pertanyaan fitrah seluruh manusia. Sehingga Allah memberikan jawaban tentang pertanyaan itu dalam Firman Allah :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang “Aku” maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Qs. Al Baqarah, 2:186)
Di dalam ayat di atas, mengungkapkan keberadaan Allah sebagai wujud yang sangat dekat. Maka jawaban atas pertanyaan “dimanakah Allah?”. Al Qur’an mengungkapkan jawaban secara dimensional. Allah menjawab “… Aku ini dekat”, kemudian jawaban meningkat sampai kepada “aku lebih dekat dari urat leher kalian …atau dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku… dan Aku ini maha meliputi segala sesuatu.”
Keempat jawaban tersebut menunjukan bahwa Allah tidak bisa dilihat hanya dari satu dimensi saja, akan tetapi Allah merupakan kesempurnaan wujud-Nya, seperti di dalam Firman Allah :
“Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemampuan kamu menghadap disitulah wajah Allah maha luas lagi maha mengetahui” (Qs. Al Baqarah, 2:115)
Sangat jelas sekali bahwa Allah menyebut dirinya “Aku” berada meliputi segala sesuatu, dilanjutkan surat Al Baqarah, 2:115 … kemampuan kamu menghadap disitulah wajah-Ku berada ! kalau kita perhatikan jawaban Allah begitu lugas dan tidak merahasiakan sama sekali akan wujud-Nya.
Untuk bisa memahami Tuhan, kita harus mengerti keterbatasan konsepsi kita sendiri, karena menurut perspektif ketakterhinggaan, tak ada yang bisa mengenal Allah kecuali Allah sendiri. Karena itu kita tidak punya pengertian tentang tuhan. “tuhan konsepsi sayan dan tuhan konsepsi hakiki yang berada jauh dari konsepsi saya”.
“Pertanyaan demi pertanyaan timbul dari ketidaktahuan (hijab), kenyataan bahwa Allah sangat dekat… tertutup oleh kebodohan ilmu kita selama ini. Seperti contoh ibarat seseorang yang bermalam disuatu tempat, tiba-tiba pada malam hari ketika ia akan buang air, terdengar suara angin yang menderu masuk lobang sehingga persis sama dengan suara harimau, maka ia tidak berani keluar. Tiba pada pagi hari ia tidak melihat bekas harimau, maka ia tahu bahwa itu hanya tekanan angin yang masuk ke lobang, bukan tertahan oleh harimau, hanya karena perkiraan adanya harimau.
Jadi ketika kamu berfikir bahwa Allah itu jauh maka Allah seakan jauh di luar sana … sehingga kita tidak merasakan kehadiran-Nya yang terus menerus berada dalam kehidupan kita. Dari keterangan di atas menyimpulkan bahwa kita ternyata telah salah kaprah mengartikan sosok dzat selama ini, yang kita sangka adalah konsepsi “saya”, bukan konsepsi hakiki, yaitu wujud yang takterbandingkan oleh perasaan, pikiran, mata hati, dan seterusnya. Allah kita adalah Allahnya Musa, … Allahnya ibrahim, … dan Allahnya Muhammad … yaitu yang Maha tak terjangkau oleh Apapun.
B. KONSEP DIN DAN ISLAM
1. Pengertian Din dan Islam
Al-din : ketaatan
dana : bila ia menyertai
yadinu : menyerah kepada
dinan : mentaati
Qawn din : kaum yang berserah diri dan taat.
Namun intinya Din adalah sejenis kepasrahan dan kerendahan.
Sedangkan secara etimologi Islam berasal dari kata aslama yang mengandung pengertian :
khadla’a : tunduk
astaslama : sikap berserah diri
adda : menyerahkan atau menyampaikan
al-inqiyad : tunduk, patuh
al-ikhlas : tulus
al- tha’ah : taat
as-salam : damai atau selamat
Jadi islam adalah tunduk berserah diri, taat dan patuh kepada perintah dan larangan yang berkuasa (al-amin) tanpa membantah.
Jadi secara denotatif, din dan islam itu bermakna sama. Secara konotatif, din menunjukan kepatuhan yang umum. Sedangkan islam menunjukan kepatuhan kepada Allah.
2. Makna islam secara bahasa
berasal dari kata aslama yang berarti :
sama dengan salama, artinya menyerahkan sesuatu, menyerahkan diri pada kekuasaan orang lain, meninggalkan oarng dibawah kekuasaan orang lain, meninggalkan (seseorang) bersama (musuhnya).
membayar di muka.
sama dengan astaslama : menyerah, menyerahkan diri, pasrah, memasuki perdamaian.
sama seperti tSalmanlama : menjadi islam, al-shihhah mendefinisikan islam sebagai ungkapan kerendahan hati atau kepasrahan dan ketaatan secara lahiriah kepada hokum tuhan serta mewajibkan diri untuk melakukan atau mengatakan apa yang telah dilakukan dan dikatakan oleh Nabi saw.
aslamtu’anhu berarti meninggalkannya setelah aku terlibat didalamnya.
Jadi arti aslama : patuh, pasrah atau berserah diri.
Di dalam syarak, islam itu ada dua macam yaitu :
1. di bawah iman, yakni hanya mengakui dengan lidah saja.
2. di atas iman, bersamaan dengan pengakuan ada juga keyakinan dalam hati.
Pandangan Manusia Tentang Tuhan
A. Filsafat Ketuhanan
1. Mengenal Tuhan
Ibnu Thufail seorang filosof terkemuka muslim bercerita tentang pikiran filosofis religiusnya. Berikut ceritanya :
Seorang anak kecil bernama Yahya dibuang kesebuah pulau tak berpenghuni dan terpencil. Disana dia diasuh oleh seekor rusa.yahya dikaruniai Allah kecerdasan yang luar biasa. Suatu hari dia berfikir bahwa semua hewan tertutup auratnya dengan kulit dan bulu. Sehingga dia mengambil bulu-bulu burung dan daun-daunnan untuk menutup auratnya. Lalu dia juga melihat api yang membakar hutan itu. api itu diambilnya lalu dicobanya untuk membakar burung yang ternyata rasanya enak. Setelah itu dia mulai berburu hewan untuk dimakan.
Hari berikutnya, tiba-tiba saja rusa yang mengasuhnya sejak kecil mati. Dia heran mengapa rusa itu mati dengan sendiri tanpa ada yang membunuh. Yahya lalu mencoba membedah tubuh rusa itu, mencari-cari penyebab mengapa rusa itu bisa mati. Namun dia tidak menemukan apa-apa. Tubuhnya masih utuh dan lengkap. Lalu dia merenung dan akhirnya yahya mengerti bahwa sebab kematian itu berada diluar badan itu. dari itulah dia mulai mempercayai adanya tuhan yang mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Pada suatu hari seorang yang telah menjalankan syariat nabi bernama salman datang ke pulau tempat tinggal yahya. Lalu salman menceritakan kebenaran-kebenaran yang ia peroleh dari wahyu, sedangkan yahya menceritakan penemuan akalnya sendiri. Akhirnya, kedua orang tersebut dapat saling menerima penjelasan itu dan memperkuat ajaran agama.
Dari cerita yahya ini, Ibn Thufail mencoba menyampaikan beberapa hal yang menarik. Yaitu :
1. Akal dapat berkembang saendiri tanpa bergantung dengan masyarakat yang sudah maju dan dengan akal manusia mampu untuk sampai kepada tuhan.
2. Agama pada azasnya sesuai dengan alam fikiran. Dengan akal manusia dapat menyelami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh agama.
3. Melalui cerita ini Ibn thufail ingin menjelaskan bahwa dia mampu memecahkan masalah antara akal dan agama, akal dan iman serta mencoba menyesuaikan antara kedua pertentangan tersebut.
2. Mencari Tuhan
Seringkali kita terpengaruh terhadap kebenaran sebuah agama hanya lantaran sejarahnya yang begitu mengagumkan, atau hanya lantaran seruan moralnya yang mengharu biru. Padahal dibalik semua itu, boleh jadi terpendam kekeliruan yang sudah sedemikian busuk sehingga pesona moral dan social yang ditampakkan lebih sebagai upaya untuk menyelubungi irrasional keberadaannya.
Pada kacamata agama apapun, Tuhan merupakan konsep dasar yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Tanpa konsep ke-Tuhanan dengan sendirinya agama akan kehilangan legitimasi superiornya. Agama tak ubahnya sekumpulan norma-norma social belaka, tanoa orientasi spiritual apapun.
Ayat yang pertama kali turun :
“Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan , dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan tuhanmu yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Qs. Al-‘Alaq : 1-5 )
Ayat diatas menjelaskan bagaimana Allah mengajarkan membaca dengan melihat sesuatu penciptaan manusia mulai dari bentuk mudhgah (segumpal darah) hingga menjadi bentuk yang sempurna. Kalau kita memahaminya kita bisa menceritakan ke orang lain. Maka secara tidak sadar kita telah mengajarkan ilmu.
Pada proses pembentukan manusia secara biologi, banyak kejadian yang diluah kekuasaan kita. Ternyata kita bukan apa-apa. Kita hanya sebagai saksi atas ‘pekerjaan’ alah yang logis dan mudah diterima oleh siapa saja yang mau berfikir. Dengan cara demikian Allah berkomunikasi memberikan ajarannya melalui “kalam” sehingga manusia menjadi tahu dan berilmu.
Allah yang sebenarnya mengendalikan semua yang ada disemesta alam. Allah yang menggerakan bumi dan bintang-bintang, Allah yang mengatur senyawa-senyawa bereaksi dan butiran-butiran atom bergerak pada porosnya.
Firman Allah :
“kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabutlalu dia berkata kepadanya dan pada bumi ; silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Jawab mereka : kami mengikuti dengan suka hati “(Qs. fushilat ayat 11)
Allah-lah yang menuntun manusia, memberikan inspirasi, ilham dan wahyu. Tubuhnya patuh mengikuti perintah Tuhannya tidak terkecuali orang kafir. Sunnah-sunnah Allah berlaku kepada alam semesta baik yang mikro maupun yang makro.
Jelas pula bahwa dengan jalan pengamatan pada isi bumi, Allah mengungkapkan hokum-hukum alam-Nya dan mengijinkan kita untuk menganalisis kembali bagaimana bumi tercipta dan berkembang, dan mahluk hidup diciptakan serta dievolusikan allah dalam rangka penyempurnaan hingga tercipta manusia.
Namun banyak orang meragukan bagaimana kalau kita tersesat dan ternyata setan yang menjadi guru kita? Sesungguhnya jika kita berserah diri secara total kepada Allah, kita tidak akan tersesat. Karena itu mari kita hilangkan rasa takut tersesat. Rasa takut yang tidak beralasan inilah yang justru menjebak kita untuk berhenti mendekatkan diri kepada Allah. Syetan berhasil memanfaatkan alas an “tersesat” sehingga kita lupa bahwa kita telah dan sedang tersesat.
3. Membuka Hijab
Hijab adalah tirai penutup. Didalam ilmu tasawuf biasa disebut sebagai penghalang lajunya jiwa menuju khaliqnya. Penghalang itu adalah dosa-dosa yang setiap hari kita lakukan. Dosa merupakan kabut yang menutup mata hati, sehingga hati tidak mampu melihat kebenaran yang datang dari Allah. Cahaya Allah tidak bisa ditangkap dengan pasti. Dengan demikian manusia akan selalu berada dalam keraguan atau was-was.
Jika hijab itu dapat terbuka maka segala cara amalan ibadah akan diterapkan untuk memudahkan sampainya seseorang kepada tingkat mukhlisin yaitu orang yang benar-benar berada dalam keadaan rela dan menerima Allah sebagai Tuhannya secara transcendent.
Pernyataan tentang keberadaan Allah sering kali kita mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, bahkan kita mendapatkan cemoohan sebagai orang yang terlalu mengada-ada. Menyatakan keberadaan “Tuhanku” adalah merupakan pertanyaan fitrah seluruh manusia. Sehingga Allah memberikan jawaban tentang pertanyaan itu dalam Firman Allah :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang “Aku” maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Qs. Al Baqarah, 2:186)
Di dalam ayat di atas, mengungkapkan keberadaan Allah sebagai wujud yang sangat dekat. Maka jawaban atas pertanyaan “dimanakah Allah?”. Al Qur’an mengungkapkan jawaban secara dimensional. Allah menjawab “… Aku ini dekat”, kemudian jawaban meningkat sampai kepada “aku lebih dekat dari urat leher kalian …atau dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku… dan Aku ini maha meliputi segala sesuatu.”
Keempat jawaban tersebut menunjukan bahwa Allah tidak bisa dilihat hanya dari satu dimensi saja, akan tetapi Allah merupakan kesempurnaan wujud-Nya, seperti di dalam Firman Allah :
“Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemampuan kamu menghadap disitulah wajah Allah maha luas lagi maha mengetahui” (Qs. Al Baqarah, 2:115)
Sangat jelas sekali bahwa Allah menyebut dirinya “Aku” berada meliputi segala sesuatu, dilanjutkan surat Al Baqarah, 2:115 … kemampuan kamu menghadap disitulah wajah-Ku berada ! kalau kita perhatikan jawaban Allah begitu lugas dan tidak merahasiakan sama sekali akan wujud-Nya.
Untuk bisa memahami Tuhan, kita harus mengerti keterbatasan konsepsi kita sendiri, karena menurut perspektif ketakterhinggaan, tak ada yang bisa mengenal Allah kecuali Allah sendiri. Karena itu kita tidak punya pengertian tentang tuhan. “tuhan konsepsi sayan dan tuhan konsepsi hakiki yang berada jauh dari konsepsi saya”.
“Pertanyaan demi pertanyaan timbul dari ketidaktahuan (hijab), kenyataan bahwa Allah sangat dekat… tertutup oleh kebodohan ilmu kita selama ini. Seperti contoh ibarat seseorang yang bermalam disuatu tempat, tiba-tiba pada malam hari ketika ia akan buang air, terdengar suara angin yang menderu masuk lobang sehingga persis sama dengan suara harimau, maka ia tidak berani keluar. Tiba pada pagi hari ia tidak melihat bekas harimau, maka ia tahu bahwa itu hanya tekanan angin yang masuk ke lobang, bukan tertahan oleh harimau, hanya karena perkiraan adanya harimau.
Jadi ketika kamu berfikir bahwa Allah itu jauh maka Allah seakan jauh di luar sana … sehingga kita tidak merasakan kehadiran-Nya yang terus menerus berada dalam kehidupan kita. Dari keterangan di atas menyimpulkan bahwa kita ternyata telah salah kaprah mengartikan sosok dzat selama ini, yang kita sangka adalah konsepsi “saya”, bukan konsepsi hakiki, yaitu wujud yang takterbandingkan oleh perasaan, pikiran, mata hati, dan seterusnya. Allah kita adalah Allahnya Musa, … Allahnya ibrahim, … dan Allahnya Muhammad … yaitu yang Maha tak terjangkau oleh Apapun.
B. KONSEP DIN DAN ISLAM
1. Pengertian Din dan Islam
Al-din : ketaatan
dana : bila ia menyertai
yadinu : menyerah kepada
dinan : mentaati
Qawn din : kaum yang berserah diri dan taat.
Namun intinya Din adalah sejenis kepasrahan dan kerendahan.
Sedangkan secara etimologi Islam berasal dari kata aslama yang mengandung pengertian :
khadla’a : tunduk
astaslama : sikap berserah diri
adda : menyerahkan atau menyampaikan
al-inqiyad : tunduk, patuh
al-ikhlas : tulus
al- tha’ah : taat
as-salam : damai atau selamat
Jadi islam adalah tunduk berserah diri, taat dan patuh kepada perintah dan larangan yang berkuasa (al-amin) tanpa membantah.
Jadi secara denotatif, din dan islam itu bermakna sama. Secara konotatif, din menunjukan kepatuhan yang umum. Sedangkan islam menunjukan kepatuhan kepada Allah.
2. Makna islam secara bahasa
berasal dari kata aslama yang berarti :
sama dengan salama, artinya menyerahkan sesuatu, menyerahkan diri pada kekuasaan orang lain, meninggalkan oarng dibawah kekuasaan orang lain, meninggalkan (seseorang) bersama (musuhnya).
membayar di muka.
sama dengan astaslama : menyerah, menyerahkan diri, pasrah, memasuki perdamaian.
sama seperti tSalmanlama : menjadi islam, al-shihhah mendefinisikan islam sebagai ungkapan kerendahan hati atau kepasrahan dan ketaatan secara lahiriah kepada hokum tuhan serta mewajibkan diri untuk melakukan atau mengatakan apa yang telah dilakukan dan dikatakan oleh Nabi saw.
aslamtu’anhu berarti meninggalkannya setelah aku terlibat didalamnya.
Jadi arti aslama : patuh, pasrah atau berserah diri.
Di dalam syarak, islam itu ada dua macam yaitu :
1. di bawah iman, yakni hanya mengakui dengan lidah saja.
2. di atas iman, bersamaan dengan pengakuan ada juga keyakinan dalam hati.
Langganan:
Komentar (Atom)